Gubernur BI: Pandemi Covid-19 Ajang Keuangan Syariah Unjuk Gigi

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi sektor ekonomi dan keuangan syariah

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 12:10 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi sektor ekonomi dan keuangan syariah bisa diandalkan sebagai sumber pertumbuhan baru. Sebab, sektor ini memiliki daya tahan terhadap perlambatan ekonomi sebagai akibat dari penyebaran virus corona di dunia m

"Untuk Indonesia pandemi semakin menegaskan potensi sektor ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang dapat diandalkan sebagai sumber pertumbuhan baru," kata Perry dikutip dari Buku Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2020, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Perry menuturkanperkembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah yang positif tentu perlu mendapat perhatian dan dukungan untuk berkembang maksimal dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menciptakan lingkungan bertumbuh yang kondusif bagi industri halal Indonesia dan mendorong sektor keuangan syariah agar semakin mampu memenuhi gap pelayanan keuangan yang dibutuhkan sektor ekonomi menjadi hal yang strategis kedepan.

Periode pandemi ini juga memunculkan pentingnya peran sektor keuangan mikro dan sosial syariah Indonesia dalam memitigasi peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan akibat kontraksi ekonomi. Selain itu, strategi usaha di Indonesia yang semakin mengoptimalkan teknologi digital, diharapkan ke depan mampu mengakselerasi aktivitas ekonomi dan memitigasi keterbatasan yang ada akibat pandemi.

Perry berharap kinerja sektor ekonomi dan keuangan syariah dapat memberi sumbangsih dalam perumusan bauran kebijakan nasional untuk melewati masa-masa sulit di depan. Dengan begitu, Indonesia dapat kembali fokus pada strategi mewujudkan transformasi ekonomi menuju Indonesia yang makmur dan berpendapatan tinggi.

Tren pemulihan ekonomi yang terus meningkat di akhir tahun 2020. Ekspektasi masyarakat yang optimis didorong telah dimulainya program vaksinasi. Ini menjadi modal yang berharga bagi Indonesia menghadapi tantangan di tahun 2021.

"Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia 2020, diharapkan dapat memberikan garis besar informasi tumbuh kembang ekonomi dan keuangan syariah nasional, serta program pengembangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan bersinergi bersama Pemerintah dan otoritas terkait," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan BI

BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke 5,25 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo (kanan) didampingi DGS Destry Damayanti memberi keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Kantor BI, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penyusunan laporan ini merupakan salah satu wujud dukungan nyata Bank Indonesia dalam menyampaikan upaya dan capaian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air.

Selain itu, laporan ini menjadi informasi bagaimana Bank Indonesia berkontribusi dan bersinergi dalam proses transformasi ekonomi dan keuangan syariah nasional yang berjalan selama ini.

"Kami berharap, laporan ini bukan hanya memberikan gambaran umum kondisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, tetapi juga dapat membantu perumusan serta evaluasi kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional," kata Perry.

"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan-Nya atas langkah kita untuk mencapai Indonesia yang Maju serta menjadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Terkemuka di Dunia. Aamiin," tutupnya.

Anisyah Al Faqir

merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya