Sri Mulyani Soroti Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Perekonomian

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak inspirasi dari perempuan hebat. Di Indonesia ada sosok Raden Ajeng Kartini.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Apr 2021, 14:40 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 14:40 WIB
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Perubahan Pengelompokan/Skema Barang Kena Pajak
Menkeu Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021). Rapat membahas konsultasi terkait usulan perubahan pengelompokan/skema barang kena pajak berupa kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan perempuan memiliki peran yang luar biasa di berbagai bidang, mulai dari rumah tangga hingga sektor usaha. Peran perempuan pun bisa memberikan dampak besar pada perekonomian global.

Mengutip data McKinsey & Company, diungkapkannya secara global apabila perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bisa kontribusi, maka perekonomian global akan mendapatkan manfaat USD 12 triliun dolar pada 2025.

"Untuk kawasan Asia Pasifik, adanya kesamaan gender dan peranan perempuan yang sama di bidang perekonomian akan memberikan nilai tambah USD 4,5 triliun," tutur Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada Rabu (21/4/2021).

Hal tersebut menggambarkan apabila sebuah negara atau perekonomian memberikan kesempatan yang inklusif dan sama, maka akan memberikan daya tahan. Bahkan secara nilai tambah bagi perekonomian, akan meningkat 26 persen.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak inspirasi dari perempuan hebat. Di Indonesia ada sosok Raden Ajeng Kartini, yang terus berjuang mengenai betapa pentingnya kesempatan sama bagi perempuan untuk mendapat pendidikan.

Sosok inspirasi lain dalam tokoh perempuan adalah Siti Khadijah, yang menunjukkan perempuan pun bisa memiliki usaha sejak dahulu.

Pemerintah pun, kata Sri Mulyani, terus mendorong peran perempuan di dalam perekonomian. Peluang kepada perempuan akan terus diberikan bagi kemunculan pengusaha perempuan tangguh dengan menggunakan platform konvensional maupun syariah.

"Di dalam bidang ekonomi ini, kita akan terus meningkatkan peran perempuan agar mereka bisa memberikan kontribusi luar biasa," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pesan Menyentuh Sri Mulyani di Hari Kartini

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk diketahui, tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini untuk memperingati Raden Adjeng Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Tanggal tersebut dipilih lantaran hari lahir Kartini di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879.

Berkat Kartinilah perempuan-perempuan di Indonesia bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu setiap tahunnya, banyak masyarakat Indonesia yang memperingati tanggal tersebut, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani yang merupakan salah satu Menteri di Kabinet Indonesia maju yang turut mengucapkan di media sosialnya.

 

Dilansir dari Instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (21/4/2021), Menkeu mengunggah kolase sebuah foto yang digabungkan antara foto Kartini, ibunda Sri Mulyani, dan foto dirinya. Dalam keterangannya, Menkeu menulis harapannya terkait Kartini generasi masa kini dan masa depan.

Menurutnya, perjuangan Kartini jangan sampai kandas begitu saja, melainkan generasi-generasi selanjutnya bisa terus memperjuangkan diri agar berguna bagi bangsa dan negara.

Inilah tulisan lengkap Menkeu Sri Mulyani:

“Dari Kartini ke Ibu kami dan ke generasi kini dan kedepan.Bahkan seratus tahun lebih sebelum Millenium Development Goals (MDG) dan Sustainable Development Goals (SDG) dideklarasikan - Kartini telah memperjuangkan. Surat Kartini kepada N.v.Z. dimuat dalam Kolonial Weekblad (Mingguan Kolonial) tertanggal 25 Desember 1902 :

Harapan kami : tolonglah, bantulah kami agar usaha kami berguna bagi bangsa kami dan terutama bagi kaum perempuan bangsa itu.

Tolonglah kami untuk membebaskannya dari beban berat yang diletakkan di atas bahunya oleh adat lama turun temurun. Tolonglah kami untuk menaikkan derajatnya, untuk menjadikan Perempuan dan Ibu sejati agar lebih siap menjalankan kewajiban yang besar. Kewajiban yang ditetapkan oleh ibu alam sendiri kepada perempuan yaitu : pendidik pertama umat manusia!

Bukan tanpa alasan orang mengatakan: kebaikan dan kejahatan diminum anak bersama air susu ibu. Kami yakin seyakin-yakinnya, bahwa pekerjaan yang mendatangkan banyak berkah itu tidak akan dapat maju dengan pesat, selama perempuan Jawa tidak mengambil bagian dalam pekerjaan peradaban, dalam Pendidikan bangsanya, betapa pun banyaknya orang-orang kulit yang berbudi luhur mencurahkan segala kasih sayang dan tenaganya terhadap pekerjaan itu...”

Perjuangan dan pemikiran RA Kartini, membuka kesempatan bagi perempuan generasi Ibu saya, perempuan generasi saya dan perempuan generasi yang akan datang untuk dapat menikmati pendidikan hingga jenjang tertinggi. Sehingga perempuan dapat ambil bagian dalam membangun peradaban, dalam pendidikan anak-anaknya dan ikut memajukan bangsanya.

Selamat menjaga dan memelihara semangat juang Kartini, untuk Indonesia yang beradab, bermartabat, berpendidikan, adil dan Makmur.” tulis Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya