Liputan6.com, Jakarta - Diawali niat baik, ingin menyebarkan literasi keuangan kepada masyarakat di pelosok Papua, Valentine Ona Ollyvia Simaela, Mantri BRI rela menempuh perjalanan berat menuju lokasi nasabah.
Selama 4 jam menembus jalan darat dan menerjang gelombang laut, dilakoni Ollyvia demi mendatangi para nasabah BRI atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Baca Juga
“Di sini kan kita dibagi wilayah kerja, kebetulan saya dapat di bagian distrik Dawai. Sehingga jarak tempuh perjalanan darat saja bisa sampai 4 jam. Kalau kita lewat laut biasanya lebih cepat 1 jam jika tidak ada gelombang,” kata Valentine kepada Liputan6.com, Kamis (22/4/2020).
Advertisement
Selama menempuh jalur darat, Valentine mengaku tidak mengalami kesulitan meski memakan waktu lama. Namun untuk jalur laut, kondisinya sangat berbeda. Siap menghadapi gelombang besar jadi tantangan.
Namun gelombang besar diabaikannya karena lambat laun dirinya mulai terbiasa.“Panik sih iya tapi harus bagaimana lagi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Valentine berprofesi sebagai teller dan customer service di kantor cabang BRI di Unit Serui Kota Papua. Namun karena keinginannya menjadi pegawai tetap, maka ia memilih menjadi mantri.
“Kalau untuk mantri saya baru mau jalan dua tahun, nanti Oktober 2021 baru genap dua tahun. Sebelumnya saya sebagai teller dan customer service. Alasan beralih menjadi mantri karena jika ingin menjadi pegawai tetap lebih cepat ya ke marketing,” ujarnya.
Senang Bertemu Nasabah
Selain naik jabatan, Valentine mengaku senang bisa lebih leluasa untuk bertemu dengan nasabah ketimbang di kantor. Selama ini ia memegang 489 nasabah, rata-rata para nasabahnya sukses berusaha.
Sebagian besar mereka membuka usaha kos-kosan dan berdagang. Sebagian juga ada yang berprofesi sebagai nelayan, mereka menggunakan bantuan modal kerja untuk kebutuhan melaut.
“Saya sekitar 489 nasabah. Para nasabah sangat berterimakasih dengan bantuan dari BRI melalui saya. Mereka menilai bantuan yang disalurkan cepat,” kata Valentine.
Dari 489 nasabah itu, Valentine mengaku sering mendapatkan keluhan, menyangkut waktu kunjungan yang telat. Meskipun begitu, ia selalu berusaha sabar dan menjelaskan kepada para nasabah bahwa ia terkendala oleh jarak tempuh yang cukup jauh.
“Saya biasa menempuh sekitar 85 kilometer. Kalau nasabahnya marah-marah saya dengarkan dulu, jika saya emosi juga nantinya tidak akan beres. Jadi saya biarkan nasabah marah-marah dulu baru nanti kita minta maaf karena keterlambatan sebab jarak yang kita tempuh jauh sehingga kita harus tunggu kendaraan yang pas,” ungkapnya.
Advertisement
Dampingi Nasabah
Di samping itu, Valentine juga harus bisa mencari solusi saat ada nasabah yang gagal bayar. Seperti beberapa waktu lalu, ada sekitar 10 nasabah yang menunggak bayar angsuran. Tapi, biasanya Valentine langsung gerak cepat mendatangi nasabah untuk mengetahui alasan kenapa mereka menunggak.
“Saya biasanya langsung mengunjungi nasabahnya lalu ditanya kenapa bisa sampai menunggak, katanya ada keperluan lain atau pendapatannya menurun. Kalau nasabah itu tidak mampu bayar bulan ini maka akan diblokir dulu angsurannya dan dilanjutkan di bulan selanjutnya dengan angsuran yang double,” kata Valentine.
Di sisi lain, Valentine juga giat mensosialisasikan kepada para nasabah jika ada produk terbaru dari BRI. Sehingga mereka bisa memanfaatkan produk-produk perbankan ini untuk modal usaha. Dengan adanya literasi maka para nasabahnya paham pentingnya untuk mengelola keuangan dalam berusaha.
“Saya ingin ajak nasabah-nasabah di sana, khususnya bagi nasabah yang belum mengenal menabung, sehingga mereka jadi tahu jangan simpan uang di rumah melainkan lebih aman simpan dibuku tabungan. Saya juga bisa dorong orang-orang di Papua bahwa mereka bisa maju,” ungkap perempuan berusia 33 tahun ini.(*)