Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kehadiran Covid-19 memaksa seluruh dunia untuk hijrah ke platform digital. Hal ini dikarenakan di dalam kondisi new normal pertemuan fisik dibatasi, sehingga semua harus menggunakan teknologi digital.
Namun dengan adanya keharusan untuk saling menjaga jarak dan kemudian teknologi digital diharapkan menjadi solusi, maka persoalan lain muncul. Sebab, menjadi pertanyaan apakah semua negara memiliki infrastruktur digital atau sebaliknya.
"Untuk negara-negara yang sudah punya (infrastruktur digital) mungkin juga ada persoalan, bagaimana pemerataannya," jkatanya dalam diskusi Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Depan, Jumat (23/4/2021).
Advertisement
Menurutnya, persoalan inilah yang kemudian sekarang terjadi di Indonesia. Indonesia sudah memiliki infrastruktur digital, namun secara pemerataan masih belum terjadi secara keseluruhan.
Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan geografis yang luar biasa besar yang selalu menjadi sorotan adalah Jakarta. Seolah-olah akses internet itu sesuatu yang bisa dirasakan oleh semua orang. Padahal tidak.
"Indonesia tidak sama seperti Jakarta masih ada daerah yang tertinggal terluar termiskin yang kemudian perlu untuk mendapatkan bantuan," katanya.
Berdasarkan catatan, terdapat sebanyak 12.377 desa atau daerah yang menjadi pelayanan publik. Di mana di dalamnya ada sekolah, puskesmas, pesantrenhingga lainnya yang belum mendapatkan akses internet.
"Itu yang masih belum tercakup atau belum memiliki fasilitas 4G. Sehingga kualitas komunikasinya sangat tidak bagus aksesnya bahkan mungkin ada yang belum mendapatkan," jelas Sri Mulyani.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mensos Risma Akan Wujudkan Akses Transportasi dan Internet untuk Daerah 3T
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma tengah mendorong perbaikan prasarana untuk warga yang tinggal di kawasan terluar, terpencil, dan tertinggal (3T). Prasarana yang dimaksud berupa akses jalan dan jaringan internet.
Hal ini merupakan bentuk konsistensi untuk terus memperkuat pemberdayaan sosial masyarakat.
Mensos Risma telah bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan ini, Mensos menjajaki kemungkinan meningkatkan akses kawasan 3T, khususnya pembangunan akses jalan dan jaringan internet.
“Pak Menteri Kominfo sudah menyanggupi untuk membantu menyediakan sambungan internet untuk daerah-daerah terpencil yang nanti akan kami tentukan bersama. Jadi nanti di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi akan dibuka sambungan internet," kata Risma dalam keterangan tulis yang dikutip pada Minggu (14/3/2021).
Selain Jambi, akses internet juga akan dibuka di kawasan 3T di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. "Demikian juga dengan akses transportasi sudah mendapat dukungan dari Pak Menteri Perhubungan,” ujarnya menambahkan.
Dengan terwujudnya koneksitas ini, Risma optimistis dapat meningkatkan peluang kemajuan bagi daerah 3T. Dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Seperti beras, nantinya, saudara-saudara kita di Merauke, tidak perlu mendapatkan beras dari Jawa. Namun hanya perlu mengambil dari NTT, sehingga harganya lebih murah,” katanya.
Advertisement