Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta terus mendorong peningkatan pendapatan dari stasiun yang sudah rampung dan telah beroperasi secara normal. Salah satunya melalui penjualan berbagai kebutuhan di setiap stasiun seperti sandal.
"Program vending machine, misal pejalan kaki mau beli sandal. Sekarang bisa datang ke vending machine yang ada. Ada juga untuk minuman," ujar Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farhat Mahfud, Selasa (27/4/2021).
Farhat mengatakan, pendapatan di luar tugas pokok memberikan pelayanan kepada masyarakat ini akan terus dikembangkan. Pihaknya juga akan terus berupaya mencari mitra yang bisa digandeng untuk memberikan pelayanan tambahan di setiap stasiun MRT Jakarta.
Advertisement
"Jadi bagaimana kita bisa mengoptimalisasikan pendapatan sehingga MRT bisa tetap menjalankan fungsi pelayanan publik di sektor mass rapid transit ini. Ke depan kami fokus peningkatan pendapatan dan juga apapun yang bisa kita lakukan untuk jadi leader cost efisiensi di kemudian hari," paparnya.
Dia menambahkan, pihak MRT Jakarta juga akan menyediakan coworking space bagi masyarakat yang ingin mengembangkan bakat tertentu. Adapun coworking space ini masih dalam tahap perencanaan dan desain.
"Untuk optimalisasi yang tadi saya sampaikan, kami mungkin sebagian sudah tahu MRT akan buat coworking space untuk area-area yang ada di Stasiun MRT dan yang sudah terpilih sebagai coworking adalah pelaku usaha di bidang space ruang usaha sekarang sedang fitting out dan pengerjaan interior fisik," jelasnya.
Coworking space tersebut, kata Farhat akan rampung bulan depan. Keberadaan fasilitas baru ini diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat menggunakan MRT Jakarta.
"Sehingga apabila butuh ruang usaha cukup bergerak di dalam area stasiun MRT dan ini diharapkan ke depan dengan melihat animo ke depan mungkin bisa diperbanyak lagi di stasiun lain yang masih memiliki space," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyek MRT Jakarta Bundaran HI-Kota Bernilai Rp 4,6 Triliun
Sebelumnya, PTÂ MRTÂ Jakarta (Perseroda) dan kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta-Hutama Karya Join Operation (SMCC--HK JO) menandatangani paket kontrak (contract package) 203 MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI- Kota) bertempat di pelataran Museum Fatahillah Jakarta Barat, Selasa (20/4).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dan Satoshi Tanimoto serta disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Chief Representative JICA Indonesia Ogawa Shinegori, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar.
Paket kontrak CP203 merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota. CP203 akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer.
Total nilai kontrak sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021—Agustus 2027). Pembangunan paket kontrak CP203 juga akan terintegrasi dengan konsep penataan kota tua, yaitu mengedepankan penataan area pejalan kaki dan manajemen rekayasa lalu lintas (traffic arrangement).
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota Tua) ini akan melewati sejumlah cagar budaya di antaranya Gedung Sarinah, Museum Bank Indonesia, Gedung Chandranaya, Pantjoran Tea House, Museum Bank Mandiri, Tugu Jam Thamrin, dan Stasiun Jakarta Kota (BEOS). Konstruksi CP203 ini akan mengusung desain dengan konsep Sunken Entrance, yaitu tinggi entrance yang lebih rendah dari entrance pada umumnya dengan tujuan untuk menjaga visual bangunan cagar budaya.
"Pembangunan MRT Fase 2A, Bundaran HI - Kota Tua, akan memberikan perhatian terhadap perlindungan situs cagar budaya sekaligus mendukung revitalisasi kawasan-kawasan yang mempunyai nilai historis dan budaya yang tinggi di sepanjang jalur dalam konteks regenerasi kota (urban regeneration). Sejalan dengan pembangunan konstruksi 2A, MRT Jakarta juga akan mendorong pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (TOD) di kawasan Thamrin, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota melalui kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan," ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar, Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Dukungan Anies
Sebelumnya, Dukungan penuh dan ucapan terima kasih juga disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan atas tercapainya kesepakatan tersebut. Mengingat dibangunnya jalur MRT dilakukan dalam rangka untuk menghidupkan kembali kawasan Kota Tua.
"Dan kami Pemprov DKI Jakarta sedang merencanakan untuk membangun seluruh kawasan ini sebagai suatukesatuan kawasan yang terintegrasi dengan konektivitas antar moda yang memadai, danmelibatkan berbagai pihak yaitu unsur pemerintahan pusat dan DKI, unsur badan usaha milik negara dan daerah, maupun unsur swasta. Semua itu ada di dalam satu ikhtiar konsorsium untuk membangun kawasan Kota Tua, sehingga kawasan ini menjadi bagian dari masa depan Jakarta," ungkapnya.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang terus memberikan dukungan terhadap semua program pembangunan infrastruktur transportasi umum di Jakarta, sampai dengan pembangunan sistem Jaklingkosekarang. Dukungan dari pemerintah pusat melalui arahan Bapak Presiden, telah membuat begitu banyak program yang dilakukan di Jakarta bisa dituntaskan dengan baik," lanjut orang nomor satu di ibu kota tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Dirinya menyambut baik kerja sama yang terjalin.
"MRT Jakarta merupakan simbol persahabatan antara Jepang dan Indonesia. Kerja sama ini sebagai bentuk bahwa Jepang turut berkontribusi dalam pembangunan nasional Indonesia yang menekankan pada pengembangan sumber daya manusia serta transfer teknologi dan pengetahuan. Kedepannya, MRT Jakarta akan semakin berkembang, saya yakin ini akan membawa perbaikan untuk kehidupan masyarakat dan perkembangan ekonomi di Jakarta," bebernya.
Sebagai informasi, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota) yang dilaksanakan sebagai bentuk dari pengembangan jaringan terpadu MRT yang merupakan bagian dari sistem transportasi massal DKI Jakarta dalam mewujudkan sistem transportasi terintegrasi.