2021 Jadi Tahun Pemulihan Retail dan UMKM

Lebih dari satu tahun pelaku ekonomi baik pengusaha usaha mikro, kecil menengah (UMKM), maupun ritel di Indonesia, menghadapi tantangan

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 08 Mei 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 20:30 WIB
Pameran produk UMKM asal Banten di MaxxBox Lippo Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Pameran produk UMKM asal Banten di MaxxBox Lippo Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. (dok: Pramita)

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari satu tahun pelaku ekonomi baik pengusaha usaha mikro, kecil menengah (UMKM), maupun ritel di Indonesia, menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19. Penurunan pendapatan tak terelakkan lagi, namun hal ini berbanding terbalik dengan jumlah UMKM yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.

VP Director Tangcity Superblock Norman Eka Saputra mengatakan, jumlah UMKM yang terus tumbuh hingga 65 juta yang tersebar di Indonesia, membuktikan bahwa kebijakan strategis pemerintah pusat dan daerah, khususnya Pemerintah Kota Tangerang efektif dalam menggerakkan roda perekonomian. Sosialisasi kepada masyarakat sebagai konsumen cerdas dan berdaya di tengah pandemi juga dinilai sukses.

"Dari 65 juta UMKM di Indonesia kita tercinta ini, mereka berhasil menyumbangkan lebih dari 60 persen PDB atau Produk Domestik Bruto. Sementara sektor retail F&B atau makanan dan minuman optimis mengejar target pendapatan tahun 2023, yakni 1,4 miliar Dollar AS," ujar Norman Eka, Sabtu (8/5/2021).

Norman Eka juga melanjutkan, industri ritel di pusat perbelanjaan sempat terperosok pada 2020, sama seperti di dalam mol yang dikelolanya. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan mobilitas dan penurunan konsumsi masyarakat.

Apalagi penjualan saat masa bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri yang biasanya menyumbang hampir separuh omzet secara tahunan.

Namun kini, di 2021, para tenant dan juga pelaku UMKM seperti memperoleh kebangkitannya. Vaksinasi massal terutama untuk para pedagang, dinilai mampu menjadi angin segar geliat ekonomi.

"Vaksinasi massal dikebut, pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi kembali dengan kapasitas tertentu, tapi tidak mengendurkan penegakan protokol kesehatan 3M. Penerapan protokol kesehatan 3M berkontribusi banyak untuk menjaga gerakan roda ekonomi kita ditengah tekanan yang tengah kita alami bersama,” imbuh Norman Eka.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendapatan Mulai Bangkit

FOTO: Mengunjungi Pameran Produk UMKM dalam Program Bangga Buatan Indonesia
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Pemerintah mendorong sektor UMKM sebagai tindak lanjut dari program Bangga Buatan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ritel di pusat perbelanjaan yang mengalami penurunan pendapatan per tahun secara nasional dari Rp 400 triliun menjadi Rp 200 triliun karena pandemi diharapkan perlahan-lahan dapat bangkit kembali.

"Kami selaku pengelola pusat perbelanjaan dan kawasan optimistis, sebab kebijakan pemulihan ekonomi pemerintah pusat ditambah kemahiran Pemkot Tangerang dalam membantu dunia usaha ritel perdagangan dan sektor F&B seraya menjaga dan mengutamakan kesehatan serta keselamatan masyarakat dapat rasakan secara riil," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya