Dirut BCA Klaim Jadi Bank Swasta Pertama yang Ikut Vaksinasi Gotong Royong

Untuk Vaksinasi Gotong Royong perdana ini, BCA akan menggunakan vaksin merek Sinopharm yang diimpor dari China.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2021, 13:40 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 13:40 WIB
20160303-Jahja Setiaatmadja-Presiden Direktur BCA-AY
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat memberi paparan kinerja kerja Bank BCA di Jakarta, (3/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa BCA merupakan perbankan yang menjadi pionir yang menjalani program vaksinasi Gotong Royong. Pelaksanaan program ini merupakan upaya bank swasta untuk membantu meringankan beban pemerintah dalam menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

Jahja menjelaskan, pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong ini juga sebagai bentuk nyata berjalannya program pemerintah. "Ini keseriusan kami untuk mendukung program pemerintah yakni Vaksinasi Gotong Royong. Jadi program ini bukan angan-angan saja," kata Jahja dalam Virtual Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Jakarta, Senin (24/5/2021).

Dalam hal ini BCA akan membeli vaksin dari Bio Farma dan Kimia Farma yang mengatur impor pengadaan vaksin. Harga vaksin juga akan dibayarkan perusahaan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

"Kami bekerja sama dengan Bio Farma dan Kimia Farma untuk kegiatan impor vaksin sampai pelaksanaan vaksin," kata dia.

Untuk Vaksinasi Gotong Royong perdana ini, akan menggunakan vaksin merek Sinopharm yang diimpor dari China. Namun tidak menutup kemungkinan BCA juga akan membeli dari merek lain karena menyesuaikan dengan jumlah ketersediaan vaksin.

"Jumlahnya ini tergantung ketersediaan. Kalau targetnya sih kami ingin cepat selesai, kalau perlu besok, tapi kita hidup di kenyataan dan semua negara lagi cari vaksin yang sama, bukan kita saja," kata dia.

Jahja pun mengajak perusahaan yang mampu membeli vaksin sendiri untuk mengikuti jejak langkah BCA. Meskipun dia menyadari tidak semua perusahaan memiliki kemampuan yang sama. Sebab sampai saat ini masih ada perusahaan yang bahkan belum bisa memenuhi kewajibannya membayarkan THR karyawan.

"Keuangan perusahaan kan ada yang lumayan (mampu membeli vaksin) tapi ada juga yang belum mampu (beli vaksin), yang masih belum bisa bayar THR aja kan ada. Tapi kalau kita mampu ya ikutlah Vaksinasi Gotong Royong ini," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

22.736 Perusahaan Ikut Program Vaksin Gotong Royong

FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Petugas memeriksa tekanan darah pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumya, antusiasme para pengusaha untuk mengikut sertakan karyawannya dalam program Vaksin Gotong Royong sangat besar. Program ini dijalankan guna memutar kembali roda sektor industri.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mencatat, sebanyak 22.736 perusahaan telah mendaftarkan diri untuk mengikuti program Vaksin Gotong Royong. Angka itu mencakup 10 juta pekerja maupun karyawan.

"Saya sampaikan di sini, yang melakukan registrasi atau pendaftaran di Kadin melalai link Kadin itu sudah 22.736 perusahaan. Dan ini sudah menyentuh 10 juta orang (pekerja)," ujarnya dalam acara Sosialisasi Kadin Indonesia terkait Sentra Vaksinasi Gotong Royong, Rabu (19/5/2021).

Rosan mengungkapkan, penyelenggaraan program Vaksin Gotong Royong sendiri buah dari pemikiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di awal tahun 2021. Kala itu, Jokowi mengajak Kadin untuk duduk bersama guna mencari solusi untuk mempercepat kekebalan kelompok untuk membangkitkan sektor industri di tengah pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi secara mandiri.

"Dan, Alhamdulillah ini disambut baik oleh teman-teman dunia usaha," terangnya.

Oleh karena itu, dia optimis, animo pelaku usaha di Indonesia akan terus meningkat untuk mengikuti pelaksanaan program Vaksin Gotong Royong. Mengingat, adanya maksud baik dari pelaksanaan program tersebut.

"Dan yang membuat kami surprise dari awal, ternyata dari UKM usaha kecil dan menengah pun sudah melakukan registrasi juga di kita," tekannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya