Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam lebih murah pada perdagangan Kamis (10/6/2021). Posisi harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 3.000 per gram ke level Rp 954 ribu per gram.
Demikian pula, harga buyback emas Antam juga turun Rp 3.000 per gram menjadi Rp 865 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 865 ribu per gram.
Baca Juga
Hingga pukul 08.02 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Advertisement
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.890.000. Sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.140.000.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Rincian Harga Emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 527.000
* Pecahan 1 gram Rp 954.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.848.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.747.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.545.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.035.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.462.000
* Pecahan 50 gram Rp 44.845.000
* Pecahan 100 gram Rp 89.612.000
* Pecahan 250 gram Rp 223.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 447.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 894.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Bergerak Tipis Menanti Data Inflasi AS
Harga emas bergerak tipis pada perdagangan Rabu karena investor menantikan data inflasi AS yang dapat membentuk arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Dikutip dari CNBC, Kamis (10/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada level USD 1.891,05 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,1 persen pada USD 1.895,50.
"Fundamental yang mendasari tetap menguntungkan untuk logam mulia karena The Fed tampaknya 'keras kepala' dan berpegang pada gagasan bahwa tren inflasi saat ini bersifat sementara dan dengan demikian kemungkinan akan menjaga kebijakan moneter yang longgar untuk saat ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Meskipun mungkin ada reaksi pasar spontan jika inflasi berjalan lebih panas dari yang diharapkan. "The Fed kemungkinan akan tetap berpegang pada pandangannya bahwa setiap lompatan bersifat sementara," tambah Meger.
Pedagang akan memindai laporan indeks harga konsumen AS hari Kamis untuk mencari tanda-tanda bahwa Fed mulai mundur dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pelaku pasar juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari yang sama.
“Satu elemen utama yang mendukung gagasan The Fed bahwa inflasi akan bersifat sementara, adalah bahwa dari basis historis, imbal hasil treasury tidak menunjukkan tekanan inflasi,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Advertisement
Harga Bahan Mentah
Wyckoff menambahkan, bagaimanapun, bahwa melonjaknya harga bahan mentah merupakan indikasi tren inflasi, juga mendukung emas.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan didorong oleh stimulus besar dari bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia.
Tetapi harga emas semakin rentan terhadap kemunduran jangka pendek karena arus spekulatif sekarang melambat di samping arus fisik di tengah pertempuran India melawan COVID-19 dan memudarnya permintaan China, tulis TD Securities dalam sebuah catatan.
Selain harga emas, harga perak naik 0,8 persen menjadi USD 27,86 per ounce, paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.773,94. Sementara platinum turun 1,2 persen menjadi USD 1.148,07.