Bio Farma: Vaksinasi Berbayar Gunakan Vaksin Sinopharm

Harga vaksinasi berbayar dijamin tidak memberatkan masyarakat, lantaran telah ditetapkan berdasarkan beberapa evaluasi dari BPKP.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Jul 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 17:00 WIB
FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Petugas memeriksa suhu tubuh pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Program vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu atau vaksinasi berbayar akan menggunakan vaksin dari Sinopharm. Vaksin ini juga digunakan untuk program vaksinasi Gotong Royong untuk badan usaha. Vaksin Sinopharm diproduksi oleh Beijing Bio-Institute Biological Products Co, China.

“Vaksin yang digunakan dalam vaksin gotong royong itu tidak sama dengan vaksinasi program Pemerintah, yakni astrazeneca dan sinovac. Tentunya dalam permenkes telah ditentukan dan baru satu yang akan digunakan vaksin Sinopharm,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto, Minggu (11/7/2021).

Dia menjelaskan untuk harga vaksinasi berbayar dijamin tidak memberatkan masyarakat, lantaran telah ditetapkan berdasarkan beberapa evaluasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Saya kira harga sudah ditetapkan berdasarkan evaluasi berapa BPKP dan kita concern tidak memberatkan masyarakat,” imbuhnya.

Nantinya proses vaksinasi berbayar dapat dilakukan di Fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) Kimia Farma. Namun nantinya akses dapat dibuka melalui fasyankes swasta yang tidak sedang melayani vaksin program pemerintah.

“Untuk saat ini adalah fasyankes Kimia Farma, fasyankes terbuka tidak hanya di Kimia Farma, nanti akan diperluas fasyankes-fasyankes di swasta yang tidak sedang melayani program vaksinasi pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, program vaksinasi adalah langkah penting untuk menghadapi meningkatnya kenaikan kasus covid-19. Oleh karena itulah, Pemerintah mengeluarkan peraturan terkait program vaksinasi melalui Permenkes nomor 10 tahun 2020.

Dalam peraturan tersebut program vaksinasi ada dua, program pemerintah dan vaksinasi gotong royong yang sudah berjalan. Kemudian Permenkes diperbaharui menjadi Permenkes nomor 19 tahun 2019 dengan menambahkan VGR.

“Peraturannya sebenarnya sama hanya ada perubahan kedua di Permenkes sebelumnya nomor 10 2021 dengan mengeluarkan peraturan Menkes nomor 19 tahun 2021. Sebenarnya tidak banyak hanya yang perlu dicatat adanya perluasan vaksinasi gotong royong untuk mempercepat herd immunity dan cakupan imunisasi di Indonesia,” pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lokasi dan Kapasitas

Vaksinasi COVID-19 di Taman Dadap Merah
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 16 mobil vaksin keliling untuk mempercepat target vaksinansi bagi warga DKI Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Plt. Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra menyatakan, lokasi awal VGR Individu dilakukan di dua tempat yaitu Klinik Kimia Farma Diagnostika Pulo Gadung Jakarta Timur dan Kimia Farma Diagnostika Senen Jakarta Pusat sekaligus untuk melihat kesiapan di lapangan.

Calon peserta vaksinasi nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan dengan biaya sesuai yang ditetapkan Pemerintah.

“Selain Jakarta di dua klinik di Pulo Gadung dan Senen, mulai Senin, 6 klinik lainnya, yaitu KF Blok M (Jakarta), KF Supratman (Bandung), KF Citarum (Semarang), KF Sukoharjo (Solo), KF Sedati (Surabaya) dan KF Batubulan (Bali) siap memberi pelayanan. Total kapasitas VGR individu dari 8 klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari,” kata Agus Chandra.

Adapun, delapan klinik vaksinasi berbayar untuk Individu tahap perdana yang akan memberi pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari

2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari

3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari

4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari

5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari

6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari

7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari

8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya