Tembus Rp 310 Miliar, Laba Bersih Bank Mandiri Taspen Melejit 48,8 Persen

Bank Mandiri Taspen (Mantap) membukukan laba bersih Rp 310,5 miliar atau naik 48,8 persen dibandingkan tahun lalu

oleh Tira Santia diperbarui 30 Jul 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 19:45 WIB
Tingkatkan Layanan, Bank Mandiri Taspen Pindahkan Kantor Pusat 
Teller melayani nasabah di Graha Mantap, Menteng, Jakarta, Senin (14/6/2021). Bank Mandiri Taspen memindahkan Kantor Pusat yang sebelumnya terletak di Jalan Cikini dalam rangka meningkatkan fasilitas layanan kepada para nasabah, khususnya pensiunan PNS dan TNI/Polri. (Liputan6.com/HO/Mandiri)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah-tengah tekanan akibat pandemi Covid-19, Bank Mandiri Taspen mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2021. Perseroan membukukan laba bersih Rp 310,5 miliar atau naik 48,8 persen dibandingkan tahun lalu, dengan Return on Asset (ROA) 2,43 persen dan Return on Equity (ROE) 18,03 persen.

Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 55,39 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,19 triliun.

Dari sisi kredit yang diberikan, perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,7 persen secara yoy yaitu sebesar Rp. 29,22 triliun per 30 Juni 2021 dengan menjaga kualitas kredit yaitu Non Performing Loan (NPL) 0,73 persen.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber P. Sinaga, capaian kinerja selama semester I/2021 ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan Bank Mandiri Taspen untuk tetap berinovasi di tengah tekanan akibat Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini.

“Tekanan selama pandemi Covid-19 sangat kuat tetapi kami tetap berkomitmen memberikan dukungan dan upaya bagi nasabah maupun masyarakat khususnya pensiunan agar tetap dapat menjalankan aktivitas perekonomian,” ujar Elmamber.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Efisiensi Operasional

IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Jakarta, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Chief Financial Officer (CFO) Bank Mandiri Taspen Fajar Ari S. menambahkan bahwa peningkatan laba tersebut juga didorong dari efisiensi operasional yang telah dilakukan sehingga rasio atas pendapatan (CER) dapat ditekan menjadi 42,56 persen dibulan Juni 2021 atau turun sebesar -11,82 persen dari tahun 2020 sebesar 54,38 persen serta akibat pandemi ini, perseroan dapat menekan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yaitu -5,52 persen dari 83,65 persen di Juni 2020 menjadi 78,13 persen di semester I 2021 ini.

Disisi lain rasio dana murah atau CASA pun meningkat dari posisi akhir Desember 2020 menjadi 30,13 persen per 30 Juni 2021. Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp. 41,52 triliun per 30 Juni 2021, meningkat dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp. 35,09 Triliun.

Melihat kinerja selama semester I/2021, Fajar optimistis kinerja sampai akhir tahun 2021 akan tetap dapat terjaga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Manajemen Bank Mandiri Taspen juga optimis dari capaian kinerja tersebut, perseroan dapat segera masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya