Menengok Pertumbuhan Ekonomi Mitra Dagang Indonesia

Bila dicermati dari mitra dagang Indonesia yang mengalami pertumbuhan terbesar di kuartal II-2021 adalah Singapura.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 13:50 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 13:50 WIB
FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi mitra dagang Indonesia.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, beberapa mitra dagang Indonesia seperti China mampu mencetak pertumbuhan ekonomi  7,9 persen. Hal ini meningkat dari periode sama tahun lalu yang tercatat 3,2 persen.

Kemudian Amerika Serikat (AS) juga tumbuh sekitar 12,2 persen. Pertumbuhan ekonomi ini juga meningkat tajam dari periode sama tahun lalu yang terkontraksi minus 9,1 persen.

"Singapura tumbuh 14,3 persen, Korea Selatan juga tumbuh 5,9 persen, Vietnam 6,6 persen, Hongkong 7,5 persen dan Uni Eropa 13,2 persen. Bahwa negara yang menjadi mitra dagang kita semuanya mengalami pertumbuhan positif," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8).

Dia mengakatan, bila dicermati dari mitra dagang Indonesia yang mengalami pertumbuhan terbesar di kuartal II-2021 adalah Singapura dengan pertumbuhan 14,3 persen. Hal ini terjadi karena pada kuartal II-2020 ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 13,3 persen.

"Jadi ekonomi Singapura itu terkontraksi cukup dalam pada triwulan 2 2020 kemudian triwulan 2 2021 tubuh 14,3 persen. Meskipun secara q-to-q ekonomi Singapura itu -minus 2 persen," jelas dia.

Selanjutnya juga Uni Eropa. Negara tersebut berhasil mencatat pertumbuhan pada kuartal II-2021 sebesar 13,2 persen. Hal ini berbalik jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang terkontraksi minus 13,6 persen.

"Bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi pada triwulan II secara year on year selain faktor pemulihan ekonomi juga karena faktor pada triwulan II yang lalu. Jadi beberapa negara yang pertumbuhan ekonominya anjlok ditriwulan II tahun lalu cenderung ekonomi mengalami pertumbuhan," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Lepas dari Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7,07 Persen di Kuartal II 2021

Target Pertumbuhan Ekonomi
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada kuartal II 2021 tumbuh positif sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibanding periode sama tahun sebelumnya. Dengan pencapaian tersebut, Indonesia resmi keluar dari lubang resesi.

"Secara tahunan atau YoY, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Kamis (5/8/2021).

Secara kuartal to kuartal atau qtq, Margo melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tumbuh 3,31 persen, meski belum sebaik dalam kondisi normal.

Margo menjelaskan, capaian pertumbuhan ekonomi 7,07 persen secara tahunan ini diukur dari bedaran produk domestik bruto (PDB) pada harga berlaku yang mencapai Rp 2.772,8 triliun.

Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2021 juga naik 3,10 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, atau pada Januari-Juni 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya