BERANI BERUBAH: Jeruk Kunci Harapan Terapi Anosmia

John Yang Kinardi dari Bangka Belitung membuat minyak esensial berbahan dasar jeruk kunci yang bisa meringankan gejala anosmia dan sesak napas ringan akibat Covid-19.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 09 Agu 2021, 06:01 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 06:01 WIB
John Yang Kinardi Membuat Minyak Esensial dari Jeruk Kunci
John Yang Kinardi bersama dengan rekan riset independennya membuat minyak esensial berbahan dasar jeruk kunci. Minyak ini diyakini bisa meringankan gejala anosmia dan sesak napas ringan. (Foto: Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta- Pandemi Covid-19 masih menjadi salah satu kekhawatiran utama masyarakat. Dengan kapasitas rumah sakit yang semakin lama semakin berkurang, mau tak mau warga yang terkonfirmasi positif harus menjalani isolasi mandiri.

John Yang Kinardi asal Bangka Belitung pun terdorong untuk mencari solusi terapi gejala anosmia dan sesak napas ringan bagi warga yang harus isoman. Dia akhirnya membuat minyak esensial dengan bahan dasar jeruk kunci bersama para rekan riset independennya.

“Dari 10 ingredient (untuk minyak esensial) itu ada 3 ingredient yang kita ambil langsung dari Bangka Belitung,” tutur John kepada Tim Berani Berubah.

“Dan yang paling unik adalah jeruk kunci, karena di dunia bisa dibilang belum ada yang mengambil minyak ini dan cukup mempunyai efek anti bakterial yang sangat kuat,” sambungnya. 

Jeruk kunci adalah tanaman endemik yang banyak ditemukan di Bangka Belitung. John menjelaskan, minyak esensial yang terbuat dari buah ini memiliki khasiat untuk meringankan gejala anosmia yang membuat indera penciuman kembali lebih cepat.

Selain itu, berdasarkan pengalaman penggunanya, John menyatakan bahwa gejala sesak napas ringan juga bisa dikurangi dengan minyak esensial ini. Dia berharap minyak esensial jeruk kuncinya bisa menjadi alternatif langkah preventif penanganan Covid-19.

“Izin sudah kami masukkan dan kami daftarkan ke BPOM sebagai obat tradisional. Bila tidak ada halangan, mungkin satu bulan lagi izin BPOM TR kami akan keluar dan ini akan menjadi produk dari Bangka Belitung yang mempunyai izin TR atau obat tradisional,” ungkap John.

“Saya yakin kita semua bisa memberi kontribusi di masa pandemi ini. Mungkin terlihat kecil ataupun mungkin dipandang sebelah mata oleh banyak orang, tetapi dengan keyakinan kita pasti bisa dan kita semua orang yang ada di daerah ini, anak muda, harus Berani Berubah!” lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bantu Warga Setempat

Jeruk Kunci
Jeruk kunci yang baru dipetik untuk kemudian dibuat menjadi minyak esensial. John Yang Kinardi mengatakan bahwa minyak esensial ini bisa meringankan gejala anosmia dan sesak napas ringan. (Foto: Liputan6.com).

John juga sadar akan kondisi warga yang banyak kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Karenanya, dia pun merangkul mereka untuk bisa bekerja bersama dalam mengumpulkan bahan dan memasarkan minyak esensial ini.

“Dari usaha kami, kami bisa membantu masyarakat sekitar, terutama yang buruh harian yang sebelumnya mereka mungkin bekerja setiap hari, karena Covid mungkin mereka jadi tidak bekerja setiap hari,” ucap John.

“Dan di situlah kami bisa membantu, berkontribusi kepada mereka untuk bekerja part time di kami, mengumpulkan beberapa bahan untuk kami distilasi,” dia mengakhiri.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya