Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk melalui cucu usaha PT Kimia Farma Diagnostika menggelar program vaksinasi gotong royong untuk para pekerja PT Astra Agro Lestari Tbk beserta keluarga yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Program vaksinasi ini dilakukan secara on site di perkebunan kelapa sawit yang jadi lahan kerja para pegawai Astra Agro, dengan tenaga kerja mencapai sekitar 36 ribu orang.
Baca Juga
Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra mengatakan, program vaksinasi gotong royong ini dilakukan untuk menciptakan herd immunity di kalangan pekerja lapangan, sekaligus menjaga produktivitas minyak kelapa sawit di tengah pandemi Covid-19.
Advertisement
"Secara total keseluruhan, peserta dari Astra Agro merupakan mitra strategis kami yang cukup besar," kata Agus Chandra dalam sesi teleconference, Jumat (13/8/2021).
Agus menyampaikan, distribusi vaksin sendiri berasal dari National Distribution Center (NDC) milik Kimia Farma Diagnostika di Jakarta. Itu kemudian didistribusikan melalui udara secara serentak dari Aceh sampai dengan Papua.
"Itu kita lakukan tidak hanya perkebunan, jadi ada pertambangan, ada juga untuk industri otomotif, beberapa cabang-cabang otomotif yang ada di seluruh Indonesia," jelas dia.
"Kami juga melakukan vaksinasi untuk beberapa industri lainnya, seperti oil and gas (migas), untuk transportasi, logistik, pariwisata. Semua kita akan bentuk herd immunity, supaya bisa segera tercapai," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Program Vaksinasi di Astra Agro
Khusus untuk program vaksinasi di Astra Agro, Agus mengaku dirinya merasa senang. Sebab setiap kali ada penyuntikan, para pekerja di sana malah berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik bagi acara vaksinasi.
"Jadi vaksinasi bukan dianggap beban, dianggap pesta, pesta kebebasan terhadap pandemi Covid-19. Mungkin kalau ada yang datang ke kebun kita merasa segar, karena kita vaksinasinya di tanah perkebunan, benar-benar di dalam hutan," pungkasnya.
Advertisement