PP Presisi Rombak Jajaran Komisaris, Ini Susunannya

PT PP Presisi Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 15:50 WIB
PP presisi melepas saham ke publik sebanyak 2,35 miliar saham.(Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)
PP presisi melepas saham ke publik sebanyak 2,35 miliar saham.(Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Presisi Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2021. Rapat digelar di bawah protokol kesehatan yang ketat & prosedur pencegahan penularan Covid-19.

Dikutip dari Antara, Kamis (23/9/2021), RUPSLB yang dipimpin oleh Yul Ari Pramuraharjo, selaku Komisaris Utama ini menyetujui beberapa agenda. Pertama yaitu memberhentikan dengan hormat Muhammad Toha Fauzi sebagai Komisaris sehubungan dengan penunjukan beliau sebagai Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya (Persero).

Sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi terhitung sejak ditutupnya RUPSLB ini, untuk masa jabatan 5 tahun, sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Yul Ari Pramuraharjo

Komisaris: Sumardi

Komisaris Independen: Indra Jaya Rajagukguk

Direksi

Direktur Utama: Rully Noviandar

Direktur: Benny Pidakso

Direktur: M. Wira Zukhrial

Direktur: Muhammad Darwis Hamzah

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kantongi Kontrak Baru

Beton Bisa Menjadi Bahan Bangunan Hunian yang Berkualitas dan Tidak Mudah Keropos.
Ilustrasi gambar bangunan konstruksi dengan beton. (Free-Photos/pixabay.com)

Komisaris Utama, Yul Ari Pramuraharjo memaparkan, PP Presisi telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp3,5 triliun hingga Agustus 2021.

"Meningkat sebesar 103 persen secara tahunan dari Rp1,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di mana, 32 persen merupakan kontrak jasa pertambangan," kata dia.

Dia menjelaskan, perolehan kontrak baru dari jasa pertambangan merupakan prestasi PPRE yang akan menjadikan lini bisnis jasa pertambangan sebagai sumber recurring income. Sekaligus sebagai mitigasi risiko bisnis sektor konstruksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya