Kemenhub Investigasi Citilink yang Mendarat Darurat Akibat Ulah Seorang Anak

Pendaratan darurat pesawat Citilink ini terjadi lantaran ada penumpang anak-anak yang berada di seat row 11 dan melepas penutup tuas pintu darurat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Sep 2021, 14:20 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2021, 14:20 WIB
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menginvestigasi maskapai Citilink Indonesia, pasca kasus pesawat bernomor penerbangan QG 944 rute Jakarta-Batam yang terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (27/9/2021) petang.

"Kami sudah menerima laporan dari pihak maskapai dan akan melakukan investigasi sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada Liputan6.com, Selasa (28/9/2021).

Pendaratan darurat pesawat Citilink ini terjadi lantaran ada penumpang anak-anak yang berada di seat row 11 dan melepas penutup tuas pintu darurat.

"Terhadap informasi yang beredar, dapat kami informasikan bawa kejadian disebabkan oleh penumpang anak-anak yang berada di seat row 11 dalam penerbangan tersebut melepas penutup pelindung tuas pintu darurat di luar pengawasan orang tuanya," jelas VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani dalam keterangan resmi maskapai.

Usai mendarat darurat di Palembang, awak kabin pesawat Citilink dan petugas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II segera meminta keterangan kepada orang tua dari anak tersebut.

Mengutip data Flightaware, pesawat Citilink QG 944 tipe Airbus 320 ini terpantau kembali mengangkasa dari Palembang pada pukul 19.15 WIB. Pesawat tersebut akhirnya bisa mendarat di Bandara Hang Nadim Batam pada pukul 19.52 WIB.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Butuh Perbaikan

Citilink Terapkan Electronic Flight Bag di Kokpit Pesawat
Citilink tercatat sebagai maskapai Indonesia pertama yang menerapkan Electronic Flight Bag di Kokpit Pesawat.

General Manager Angkasa Pura II Tommy Arisdianto mengatakan, pendaratan darurat yang dilakukan Citilink dilakukan lantaran pesawat membutuhkan pengecekan dan perbaikan.

"Ada lampu indikator hidrogen yang menyala, sehingga membutuhkan pengecekan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sore kemarin," ungkapnya.

Usai dilakukan pengecekan dan perbaikan, Tommy melanjutkan, pesawat Citilink tersebut akhirnya bisa melanjutkan perjalanan menuju destinasi akhir di Batam.

"Habis Maghrib pesawat sudah melanjutkan penerbangan ke Batam," sebut dia.

Namun, Tommy mengabarkan, peristiwa pendaratan darurat pesawat Citilink ini membuat enam orang penumpang tidak melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan akhir di Batam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya