Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian PUPR tengah mempercepat pembangunan Tol Cisumdawu, yang ditargetkan bisa beroperasi pada awal 2022 mendatang.
Untuk memastikan hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ditemani Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sidak ke Tol Cisumdawu, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga
Peninjauan tersebut dilakukan di dua titik, yakni Interchange Cileunyi dan Lereng Dusun Bojongtotor
Advertisement
Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut mengapresiasi pembangunan Tol Cisumdawu yang bakal meringkas waktu perjalanan dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati jadi hanya 1 jam saja.
"Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, saya optimis Tol Cisumdawu akan bisa mulai digunakan pada tahun 2022," ujar Menko Luhut, Kamis (30/1/2021).
Sementara itu, Menteri Basuki menilai, penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, hingga pengembangan ekonomi kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana Jawa Barat.
"Terus lanjutkan terutama pada pembebasan lahan, semoga tidak ada hambatan besar sehingga bisa selesai akhir tahun ini," imbuh Menteri Basuki.
Senada, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian mengutarakan, diperlukan percepatan progresif dalam penyelesaian Tol Cisumdawu, terlebih untuk seksi 1.
Wilan menjelaskan, telah dilakukan upaya percepatan melalui penambahan jumlah tenaga kerja dan alat-alat berat (crane, launcher, excavator, compactor, dump truck, paver).
"Kami optimis untuk pekerjaan fisik seksi 1 dan seksi 2 dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021," ungkap dia.
Sedangkan pada seksi 4 dan seksi 5, sedang dilakukan juga percepatan pada pembebasan lahan. Apabila pembebasan lahan seksi 4 dan Seksi 5 sudah tuntas pada Oktober 2021, maka pekerjaan di kedua seksi tersebut juga dapat dikebut untuk selesai Desember 2021.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan
Kendati begitu, Wilan mencermati ada salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu, yakni terkait penanganan lereng di Dusun Bojongtotor dengan ketinggian maksimum 136 meter.
"Beberapa alternatif solusi penanganan yang dilakukan antara lain dengan dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai. Melalui 4 metode tersebut, penanganan lereng ditargetkan selesai pada Desember 2021," bebernya.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.
Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km dan seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Saat ini progres seksi 1 secara keseluruhan sebesar 94,55 persen, sedangkan progres seksi 2 sebesar 95,80 persen.
Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen.
Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 6,59 persen, dan seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 20,65 persen. Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 63,29 persen.
Advertisement