Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi Desa Kanekes, Baduy. Ia menyempatkan waktu untuk bercengkerama sambil menyantap makan siang bersama masyarakat adat Baduy setempat.
Erick Thohir mencicipi sambal buatan warga yang menurutnya nikmat. Salah satu warga sempat bertanya apakah sambal tersebut terlalu pedas atau tidak untuk Menteri BUMN itu.
Baca Juga
“Enggak, lumayan seneng pedes. Dikritik juga pedes,” gurau Erick yang disambut dengan gelak tawa warga.
Advertisement
Aktivitas tersebut terekam dalam video singkat yang diunggah Erick melalui akun Instagram miliknya (@erickthohir), Kamis (21/10/2021).
Adapun tujuan kedatangan Erick ke Desa Kanekes adalah memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat. Pasalnya, Kampung Cepak Huni di desa tersebut baru saja terkena musibah kebakaran.
Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa musibah semakin memperkuat budaya gotong royong masyarakat Kanekes. Ia juga menghormati nilai-nilai adat yang masih sangat kental di Desa Kanekes.
Masyarakat adat Kanekes tetap menjaga nilai-nilai adat mereka. Nilai-nilai ini harus tetap ada, harus senantiasa kita hormati sebagai bagian dari ajaran leluhur agar manusia bisa hidup berkelanjutan.
Hal ini bisa dilihat dari percakapan Erick dengan salah satu warga ketika sedang berkeliling untuk melihat kondisi permukiman.
“Jadi untuk recovery rumah itu ada peraturan adatnya, Pak Menteri. Sekitar 2 bulan yaitu bulan November, baru diperbolehkan bangun rumah lagi. Insya Allah ada 30 rumah yang mau di-recovery.”
Diberi Gelar Adat Dulur Baduy
Pada kesempatan tersebut, masyarakat memberikan Erick gelar adat Dulur Baduy. Setelah diberikan gelar, Erick berharap bisa menerapkan nilai kearifan Kanekes dalam perannya sebagai abdi negara dan Dulur Baduy.
Gelar Dulur Baduy diberikan sebagai ungkapan terima kasih tertinggi kepada Erick yang bersedia memberikan waktunya untuk bertemu dengan korban kebakaran di Kampung Cepak Huni.
Seperti kata pikukuh Urang Kanekes: "Lojor teu meunang dipotong, pondok teu meunang disambung" (Panjang jangan dipotong, pendek jangan disambung)
Mari kita hormati keseimbangan hidup dan menjaga alam yang dititipkan Sang Pencipta.
Reporter: Shania
Advertisement