Inflasi Oktober 2021 Tercatat 0,12 Persen, Dipicu Harga Cabai dan Minyak Goreng

Komoditas yang menyumbangkan angka inflasi antara lain cabai merah dan minyak goreng masing-masing 0,05 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2021, 11:35 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 11:35 WIB
Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan perhitungan Indeks Harga Konsumen yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm) pada Oktober 2021. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 0,93 persen dan secara tahunan 1,66 persen pada Oktober 2021.

"Berdasarkan pemantauan BPS di 90 kabupaten dan kota di Oktober terjadi inflasi 0,12 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono, di Jakarta, Senin (1/11/2021). Angka inflasi tersebut terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,3 pada September 2021 menjadi 106,66 pada Oktober 2021.

Sedangkan komoditas yang menyumbangkan angka inflasi antara lain cabai merah dan minyak goreng masing-masing 0,05 persen. Sedangkan dari kelompok transportasi mengalami inflasi 0,04 persen.

"Transportasi menyumbangkan inflasi 0,04 persen karena adanya kenaikan tarif angkutan udara," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Berdasarkan Kota

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan kabupaten serta kota yang dilakukan pemantauan, terdapat 68 kota yang mengalami inflasi tertinggi dan 22 kota mengalami deflasi.

Dari 66 kota yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Sampit dengan inflasi sebesar 2,06 persen dan inflasi terendah di Sumenep dan Banyuwangi sebesar 0,02 persen.

Sementara itu, dari 22 kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Kendari dengan deflasi sebesar -0,7 persen. Sementara deflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar -0,02 persen.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya