Liputan6.com, Jakarta Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, yang merupakan Sinergi antar BUMN pada pengerjaan diharapkan tetap solid.
Ini walaupun proyek tersebut dijalani di tengah masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun ini.
Direktur Utama PEPC, Awang Lazuardi menyampaikan tantangan yang dihadapi proyek ini selama pandemi.
Advertisement
Namun demikian PEPC terus berupaya mengembangkan inovasi dan berkonsolidasi untuk mewujudkan tujuan proyek JTB dalam berkontribusi pada pemenuhan energi.
"Tentu kami terus berupaya agar capaian-capaian penting ini terus ditingkatkan, meskipun kita dalam situasi yang cukup menantang" ungkap Awang pada saat kunjungan Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury saat ke proyek JTB, Bojonegoro, Jawa Timur pada Jumat (29/10/2021).
Dalam kunjungan kerja kali ini, Pahala Mansury juga didampingi Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Hulu Energi, CEO Subholding Upstream Pertamina, dan General Manager Gas JTB Project serta Direktur Utama Rekind.
Pada kesempatan ini Wamen BUMN I beserta rombongan meninjau langsung ke lapangan proyek gas JTB dan mendapat penjelasan berbagai aspek secara detail mengenai pengembangan proyek ini.
Protokol kesehatan dan keselamatan diterapkan secara ketat sesuai dengan aturan HSSE yang berlaku selama pelaksanaan kunjungan kerja ke proyek gas JTB.
"Saat ini realisasi proyek EPCC secara total telah mencapai 94,71 persen dengan beberapa kegiatannya seperti engineering telah mencapai target 100 persen,’’ jelas Awang.
Â
Proyek Strategis Nasional
Proyek JTB sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Perpres Nomor 109 tahun 2020.
Proyek JTB yang diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi gas yang mencapai 192 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day).
Di mana 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PT PLN.
"Dengan capex proyek JTB yang mencapai 1,5 miliar USD, suplai gas dari JTB kedepannya akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat melalui geliat dunia usaha baik secara regional maupun nasional,’’ pungkas Awang.
Â
Advertisement