Erick Thohir Tawarkan 3 Proyek Besar BUMN ke Investor Uni Emirat Arab, Apa Saja?

Erick Thohir menilai prospek masa depan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Nov 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 14:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memandang positif langkah Uni Emirat Arab yang bakal berinvestasi di Indonesia. Ia optimistis investasi itu akan memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional.

Erick Thohir menilai prospek masa depan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN, mampu mendatangkan modal yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir usai menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA.

Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju 2 dan juga jajaran menteri, serta pengusaha UEA, dinyatakan komitmen UAE untuk menyalurkan investasi ke Indonesia hingga mencapai USD 32,7 miliar, atau sekitar Rp 457 triliun.

"Kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbukan ekonomi Indonesia yang besar itu mendukung keinginan kita membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang. Jadi mayoritas investasi itu akan dialokasikan ke berbagai BUMN dan mendukung prioritas strategis Kementerian," jelas Menteri, Erick di Dubai, dalam keterangan resmi, Jumat (5/11/2021).

Ia menambahkan, dari potensi investasi USD 32,7 miliar, sebanyak USD 18 miliar akan dialokasi kepada BUMN, diantaranya melalui Pertamina, PLN dan Pelindo.

Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi di ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Proyek Besar

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. (Dok Kementerian BUMN)

Kementerian BUMN mencanangkan beberapa proyek besar terhadap ketiga BUMN itu. Antara lain, Pembangunan energi terbarukan untuk Indonesia berama PLN, revitalisasi refinery Pertamina yang akan meningkatkan kapasitas dan refineries di Indonesia.

Lalu pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo dan Pembangunan digital competitiveness.

"Melihat minat dan komitmen besar sejumlah investor global dan negara ke Indonesia harus dijawab dengan mempersiapkan SDM kita, sebagai human capital sehingga investasi dana dan modal ini bisa mencapai sasaran. Kita juga harus membenahi biaya logistik kita yang masih tinggi," ujar Erick.

Pihak UEA sudah berulang kali melakukan kerjasama dengan Indonesia. Di bidang energi, kerja sama antara PT PLN dan Pertamina dengan dua BUMN milik pemerintah UEA, yakni Masdar dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).

Lalu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) yang telah berkomitmen melakukan investasi ke Indonesia Investment Authority (INA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya