Ekonomi Sirkular Bakal Ciptakan 3,3 Juta Lapangan Kerja Baru bagi Perempuan

Selain penciptaan lapangan kerja, investasi bisnis hijau pada ekonomi sirkular juga dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Jan 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2022, 12:30 WIB
Hari Perempuan Sedunia, Kaum Wanita Gelar Aksi Damai di Patung Kuda
Aktivis Perempuan Mahardhika menggelar aksi memperingati Hari Perempuan Sedunia di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin (8/3/2021). Dalam aksinya mereka meminta pemerintah mengakui kekerasan seksual sebagai pelanggaran HAM hingga mencabut UU Cipta kerja. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, coba memaparkan peluang investasi bisnis hijau pada ekonomi sirkular. Salah satunya terkait penciptaan lapangan kerja baru.

Medrilzam memproyeksikan, investasi bisnis hijau pada ekonomi sirkular bakal menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2030 mendatang, dimana 75 persen atau 3,3 juta diantaranya jadi porsi kaum hawa.

"Ada penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru kalau misalnya ini bisa kita laksanakan dengan baik, 75 persen dari total pekerjaan merupakan tenaga kerja perempuan," paparnya dalam sesi webinar, Kamis (6/1/2022).

Selain penciptaan lapangan kerja, investasi bisnis hijau pada ekonomi sirkular juga dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) pada kisaran Rp 593-638 triliun di 2030.

"Dari hasil kajian yang sudah kami buat, ternyata sirkular ekonomi bila diterapkan kontribusi PDB-nya sangat-sangat besar, hampir Rp 600 triliun rata-rata," jelas Medrilzam.

Ekonomi sirkular pun tentunya bakal mengurangi timbulan limbah sebesar 18-52 persen dibandingkan business as usual pada 2030. Sehingga berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 126 juta ton karbon dioksida.

"Juga tentunya karena dia sirkular ini bisa mengurangi timbulan limbah cukup-cukup besar bila dibandingkan dengan business as usual. Secara otomatis emisi pun bisa kita turunkan," tutur dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sudah Ada Hasil

Menurut Medrilzam, seluruh proyeksi tersebut bukan hanya mimpi belaka. Sebab, sudah ada beberapa negara maju yang menerapkan pola ekonomi sirkular, dan telah mendapatkan hasilnya.

"Ini kesannya memang seperti mimpi, tapi di luar negeri ini sudah mulai mengarah ke sana. Bahkan sudah ada beberapa negara mulai men-declare bahwa hampir sebagian besar produk-produknya dihasilkan dari proses sirkular ekonomi," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya