Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan menggelontorkan 1,2 miliar liter minyak goreng ke pasaran. Uoaya ini dilakukan demi menurunkan harga minyak goreng yang sampai saat ini masih mahal.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjamin pendistribusian 1,2 miliar liter minyak goreng kemasan sederhana akan pemerintah lakukan mulai pekan ini guna menjaga stabilitas harga minyak goreng.
Baca Juga
"Kami akan mulai minggu ini, pasti minggu ini," ujar Mendag Lutfi kepada wartawan dalam acara peluncuran BUMN Pangan ID FOOD di kawasan Kota Tua seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/1/2022).
Advertisement
Menteri Lutfi menjelaskan berbagai indikator penyebab kenaikan harga minyak goreng di pasar, salah satunya akibat lonjakan harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan baku utama minyak goreng.
Menurutnya, kenaikan harga minyak sawit mentah ini menjadi salah satu tujuan Indonesia yang memproduksi kelapa sawit terbesar di dunia.
Sepanjang tahun 2021 nilai ekspor minyak sawit mencapai 27 miliar dolar AS tertinggi dalam sejarah Indonesia dengan harga per ton mencapai 1.320 dolar AS, sehingga berimbas kepada harga minyak goreng.
"Kami sedang mengintervensi supaya harga minyak goreng ini tetap ada dan terjangkau. Tujuan kami barang ada dan terjangkau pada harga Rp14.000 per liter," kata Mendag Lutfi.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Subsidi Rp 3.000 per Liter
Pemerintah akan memakai mekanisme Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan menggunakan subsidi Rp3.000 per liter. Sebanyak 1,2 miliar liter minyak goreng kemasan sederhana itu untuk enam bulan pertama tahun 2022.
Kebijakan operasi pasar ini dapat diperpanjang kembali selama enam bulan apabila harga minyak goreng di pasar masih tetap tinggi.
"1,2 miliar liter ini untuk enam bulan, jadi kami memprediksi harga akan jauh lebih landai dan stabil setelah enam bulan. Kalau ternyata harga tidak stabil dan tidak landai, kami akan teruskan lagi enam bulan kedua, sehingga totalnya menjadi 2,4 miliar liter," pungkas Mendag Lutfi.
Advertisement