Diskon PPN Diperpanjang, Penjualan Properti Bakal Moncer di 2022

Insentif PPN DTP bagi sektor properti diprediksi akan membuat permintaah rumah kembali terkerek di tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 14:30 WIB
ilustrasi properti  (Unsplash/Breno Assis)
ilustrasi properti (Unsplash/Breno Assis)

Liputan6.com, Jakarta Prediksi sektor properti di 2022 masih akan didominasi oleh rumah tapak. Selain itu, perpanjangan insentif PPN DTP bagi sektor properti diprediksi akan membuat permintaah rumah kembali terkerek di tahun ini.

Para pelaku usaha dan pengamat sependapat bahwa rumah tapak di kisaran harga sampai Rp1 miliar masih merupakan primadona penjualan properti. Hal ini didukung juga oleh Indonesia Property Watch (IPW) yang mencatatkan pada kuartal IV 2021, komposisi unit terjual di segmen Rp 500 juta hingga Rp1 miliar mencapai 25,46 persen.

“Penjualan rumah tapak ready stock pada Kuartal IV 2021 tumbuh tinggi 76,8 persen (qtq). Insentif PPN sangat penting. Pertumbuhan penjualan ready stock meningkat ketika ada insentif PPN," ujar Executive Director IPW Ali Tranghanda, dalam acara Property Outlook 2022 dikutip Jumat (28/1/2022).

Popularitas rumah tapak di sektor properti didukung oleh meningkatnya kesadaran kalangan muda akan pentingnya kepemilikan properti, termasuk kalangan Generasi Z, mereka yang lahir diantara tahun 1996 hingga 2010.

Data internal 99 Group mencatat pencarian properti di portal Rumah123.com dan 99.co mencapai 270 juta dimana 46 persen merupakan pengunjung baru. Dari sisi demografi pencari properti generasi Z sebanyak 19,4 persen dan milenial 48,7 persen. 

CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady melihat bahwa populasi kalangan muda yang besar di Indonesia mendukung meningkatnya kebutuhan hunian hingga dekade mendatang.

Hasil Sensus Penduduk tahun 2020 menunjukkan penduduk Indonesia didominasi Generasi Z yang merupakan kalangan muda yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010. Total terdapat 74,93 juta orang yang merupakan 27,94 persen dari total penduduk Indonesia.  

“Pencapaian kinerja pra penjualan LPKR tahun 2020 sebesar Rp2,6 triliun sementara tahun 2021 mengalami kenaikan 86 persen menjadi Rp 4,96 triliun. Salah satu pendukungnya adalah penjualan rumah tapak sepanjang tahun 2021 yang menyasar kalangan muda," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penjualan Properti

Konsep urban Homes yang diusung oleh Lippo Karawaci. (Foto: urbanhomes.co.id)
Konsep urban Homes yang diusung oleh Lippo Karawaci. (Foto: urbanhomes.co.id)

Jhon menjelaskan, penjualan LPKR sepanjang tahun 2021 untuk rumah tapak mencapai 67 persen yang menyasar market kalangan muda yang merupakan konsumen utama LPKR.

Sebagai gambaran, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta saja masih di bawah 50 persen. Hal ini menjadi jaminan pasar yang besar dan merupakan real demand yaitu kalangan Generasi Z yang merupakan first time home buyer, maka dari itu segmen inilah yang terus kami supply.

LPKR jeli membidik pasar ini dengan menyediakan proyek baru ‘Cendana Cove Verdant’, hunian rumah tapak 2 lantai dengan desain modern, simple yang menyesuaikan gaya hidup bekerja dari rumah yang menjadi new lifestyle pasca pandemi.

“LPKR harus menjadi bagian dari jawaban atas kebutuhan perumahan bagi kalangan muda Indonesia. Dengan dukungan nyata pemerintah yang memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) berlaku juga bagi rumah inden, kami optimis first time home buyers Generasi Z akan semakin bersemangat dan termotivasi untuk memiliki rumah," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya