Jokowi Bujuk Investor Masuk Indonesia dengan Janjikan Jaminan Keamanan

Jokowi menegaskan Indonesia merupakan pasar investasi yang terus menunjukan peningkatan tren di lingkup ekonomi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Feb 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 11:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) merayu para investor asing untuk menanamkan investasi di Indonesia. Dengan memberi jaminan kemanan arus modal yang disalurkan di Tanah Air.

Ajakan itu disampaikan Jokowi di hadapan investor dalam acara Mandiri Investment Forum 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (9/2/2022).

"Saya mengundang investor luar untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah menjamin keamanan investasi bapak/ibu dan saudara-saudara yang tanamkan di Indonesia," kata Jokowi.

Menurut dia, Indonesia merupakan pasar investasi yang terus menunjukan peningkatan tren di lingkup ekonomi.

Seperti terjadi pada Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur per Januari 2022 yang berada pada level 53,7. Posisinya terletak di zona ekspansif dan lebih tinggi dari PMI Asean pada level 52,7.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengutip realisasi investasi yang tumbuh semakin baik di akhir tahun lalu.

Adapun di sepanjang 2021, realisasi investasi mencapai angka sekitar Rp 901 triliun, tumbuh 9 persen year on year.

"Penanaman modal asing tumbuh 10 persen year on year mencapai Rp 454 triliun, menunjukan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.

Di sisi lain, ekspor Indonesia juga meningkat sangat tinggi pada 2021, tumbuh 41,9 persen dengan nilai USD 232 miliar.

"Tertinggi sepanjang sejarah, dimana salah satunya didorong oleh industrialisasi/hilirisasi besi dan baja," imbuh Jokowi.

Begitu juga impor yang tumbuh 38,6 persen. Jokowi menilai, angka tersebut jadi indikasi adanya penguatan aktivitas ekonomi dalam negeri. Sementara indeks keyakinan konsumen (IKK) kembali pada tingkat yang optimis sebesar 118,3 di Desember 2021.

Stabilitas makro ekonomi juga terjaga. Tingkat inflasi berada pada tingkat yang rendah, 2,18 persen year on year pada Januari 2022.

"Cadangan devisa Januari 2022 mencapai USD 141,3 miliar, membawa Indonesia dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal pada tahun 2022, terutama terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

Jokowi Siap Tancap Gas di 2022

Jokowi Pimpin Sidang Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Topik Sidang Kabinet Paripurna tersebut yakni Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut gembira atas adanya berbagai indikator perbaikan ekonomi di awal 2022 ini, di tengah tingginya kasus penyebaran Covid-19 varian omicron saat ini.

"Kita bersyukur saat ini beberapa indikator ekonomi menunjukan tren yang semakin baik," ujar Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).

Indikator pertama, ia menyebut Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur per Januari 2022 berada pada level 53,7. Posisinya terletak di zona ekspansif dan lebih tinggi dari PMI Asean pada level 52,7.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengutip realisasi investasi yang tumbuh semakin baik di akhir tahun lalu. Adapun di sepanjang 2021, realisasi investasi mencapai angka sekitar Rp 901 triliun, tumbuh 9 persen year on year.

"Penanaman modal asing tumbuh 10 persen year on year mencapai Rp 454 triliun, menunjukan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.

Di sisi lain, ekspor Indonesia juga meningkat sangat tinggi pada 2021, tumbuh 41,9 persen dengan nilai USD 232 miliar. "Tertinggi sepanjang sejarah, dimana salah satunya didorong oleh industrialisasi/hilirisasi besi dan baja," imbuh Jokowi.

Begitu juga impor yang tumbuh 38,6 persen. Jokowi menilai, angka tersebut jadi indikasi adanya penguatan aktivitas ekonomi dalam negeri. Sementara indeks keyakinan konsumen (IKK) kembali pada tingkat yang optimis sebesar 118,3 di Desember 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya