Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, saat ini, ada tiga permasalahan besar yang berpotensi menghambat proses pemulihan ekonomi global.
Pertama, normalisasi kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan. BI memprakirakan kenaikan tersebut mulai terjadi pada Maret 2022.
"Normalisasi proses dari kebijakan moneter negara maju ini perlu kita antisipasi bersama," katanya dalam Seminar on Strategic Issue in G20: Exit Strategy and Scarring Effect di Jakarta, Kamis (17/2).
Advertisement
Kedua, peningkatan kasus harian Covid-19 di berbagai negara yang dipicu varian Omicron. Indonesia sendiri saat ini tengah memasuki gelombang puncak kasus varian Covid-19 jenis baru tersebut.
"Ada risiko (gangguan ekonomi global) mengenai Omicron," ucapnya.
Ketiga, krisis energi yang masih terjadi di banyak negara akibat gangguan pasokan atau supply. Kemudian, diperparah oleh tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Â
KTT G20
Oleh karena itu, Indonesia sebagai Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mengangkat sejumlah isu besar tersebut untuk dibahas secara mendalam melalui Finane Track Forum.
Dalam forum akbar tersebut para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 akan duduk bersama menghasilkan solusi nyata bagi percepatan pemulihan ekonomi global.
"Saya berpandangan tiga hal (ini) perlu dilakukan dan ini yang perlu kita bahas dalam G20," tutupnya.
Advertisement