Pertagas Niaga Suplai Perdana LNG untuk Industri di Bontang

Subholding Gas Pertamina melalui Pertagas Niaga mensuplai LNG untuk PT Energi Unggul Persada, ini merupakan pertama kalinya industri di Bontang

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Apr 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 12:40 WIB
20151028-Pertagas Niaga Serius Garap Potensi Pasar Ritel LNG-Kaltim
Petugas melakukan pengisian LNG dari Plant 26 di area kilang LNG Badak, Kaltim, Rabu (28/10). Pertagas terus melakukan terobosan dalam bisnis LNG yaitu dengan menggarap potensi pasar ritel LNG di Kalimantan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina melalui Pertagas Niaga mensuplai LNG untuk PT Energi Unggul Persada, ini merupakan pertama kalinya industri di Bontang akhirnya menggunakan bahan bakar Liquefied Natural Gas atau LNG. Sejak 1972, Kota Bontang selama ini dikenal telah berkontribusi besar dalam industri LNG.

President Director Pertagas Niaga, Aminuddin mengatakan, pemanfaatan LNG oleh sebuah industri yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak kelapa sawit di Bontang Lestari, Bontang, Kalimantan Timur tersebut menguatkan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya di kalangan industri.

"Ini langkah yang membanggakan karena akhirnya industri di Bontang memanfaatkan LNG yang diproses dari wilayahnya sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4/2022).

Energi Unggul Persada (EUP) menggunakan LNG sebesar 462 MMBTUD untuk kebutuhan boiler pabrik dan akan bertambah seiring dengan rencana ekspansi pabrik. LNG dipasok dari Filling Station Plant 26 Pertamina Gas di area PT Badak LNG yang selanjutnya diantarkan menggunakan truk ISOtank.

Pemanfaatan LNG oleh EUP ini diharapkan diikuti oleh industri lainnya sehingga pemanfaatan energi bersih makin meluas.

Factory Manager PT EUP Hendri Chandra mengungkapkan, setelah menggunalan LNG perusahaannya menjadi lebih hemat dan emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasi pengolahan minyak kelapa sawit menurun.

"Kami merasakan ada cost saving dengan LNG dan kami senang punya andil sebagai industri yang beralih ke energi yang ramah lingkungan," tutur Hendri.

 

Pelopor

Pertagas, Terminal Receiving & Regasifikasi LNG Arun.
Pertagas, Terminal Receiving & Regasifikasi LNG Arun.

Pertagas Niaga selama ini telah menjadi pelopor dalam niaga LNG untuk suplai industri pabrik, komersial, fasilitas publik maupun industri kecil menengah seperti hotel, rumah sakit, restoran maupun kafe sejak tahun 2015 dengan volume rata-rata 12.000 MMBTUD yang disuplai dari Filling Station Bontang.

LNG menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi bagi wilayah yang belum terjangkau infrastruktur jaringan pipa gas salah satunya adalah kawasan Indonesia Timur.

Pemanfaatan LNG selain sebagai energi transisi menuju energi hijau, juga merupakan bagian upaya mewujudkan pemerataan dan kemandirian energi dalam negeri.

Pertagas Niaga Pasok Gas Bumi ke Industri Minyak Goreng

20151028-Pertagas Niaga Serius Garap Potensi Pasar Ritel LNG-Kaltim
Direktur Teknik dan Komersial Pertagas Niaga Eko Agus Sardjono (kiri) bersama Direktur Operasi Badak NGL Yhenda Permana melihat proses pengisian LNG dari Plant 26 di area kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, Rabu (28/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PT Pertagas Niaga sebagai bagian Subholding Gas Pertamina mendukung daya saing industri minyak goreng dengan memasok gas bumi sebesar 0,267 BBTUD ke PT Tunas Baru Lampung di Palembang, Sumatera Selatan.

President Director Pertagas Niaga, Aminuddin mengatakan, gas bumi digunakan sebagai bahan bakar untuk burner, menggantikan penggunaan bahan bakar sebelumnya sehingga lebih bersih dan ramah lingkungan.

"Gas bumi saat ini merupakan energi fosil ramah lingkungan yang menjadi jembatan transisi energi karena rendah emisi dan memiliki kalori yang lebih tinggi," kata Aminuddin, di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Menurut Aminuddin, pemanfaatan gas bumi oleh produsen minyak goreng bisa memberikan keyakinan bagi industri lainnya untuk beranjak ke energi yang lebih ramah lingkungan. Mengalirnya gas ke Tunas Baru Lampung ini juga merupakan hadiah bagi ulang tahun PTGN yang genap berusia 12 tahun.

“Kami sangat mengapresiasi Tunas Baru Lampung sebagai industri yang memiliki kesadaran untuk menggunakan gas alam sebagai energi bersih dan menciptakan efisiensi. Ini juga sejalan dengan tekad Subholding Gas Pertamina yang siap mengiringi proses transisi energi,” imbuh Aminuddin.

Sinergi

Gaduh Penyaluran Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Kota Malang
Operasi minyak goreng curah di Pasar Bunulrejo Kota Malang pada Kamis, 24 Maret 2022. Minyak curah disalurkan ke pedagang sesuai harga eceran tetap dan wajib dijual ke konsumen agar tak ada kelangkaan pasokan (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pengaliran gas ke PT Tunas Baru merupakan sinergi Subholding Gas Grup antara Pertagas Niaga dengan Pertamina Gas sebagai pemilik infrastruktur pipa transmisi dan distribusi. Gas bumi untuk Tunas Baru Lampung diperoleh dari lapangan gas di wilayah Sumatera Selatan.

“Sumber gas di Sumatera Selatan begitu melimpah, kami optimistis gas alam ini menjamin kestabilan suplai energi sehingga juga mampu mendukung pertumbuhan industri di Sumatera Selatan dan sekitarnya,” ujar Aminuddin.

Guna memenuhi kebutuhan energi bagi industri di Sumatera Selatan, Pertagas Niaga menyuplai gas bumi baik melalui jaringan pipa maupun Compressed Natural Gas (CNG).

Dengan total penyaluran gas sebesar 2,6 BBTUD, konsumen industri Pertagas Niaga antara lain yaitu industri keramik dan pabrik makanan. Selain itu, Pertagas Niaga juga melayani puluhan ribu pelanggan jaringan gas kota yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Sumatera Selatan.Attachments area

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya