Liputan6.com, Jakarta Sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) melalui UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia sejak 1998. Hingga saat ini, sektor ini merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi.
Hal ini juga dibuktikan bahwa sektor ekraf meraih peringkat ketiga di dunia. Hal inilah yang mendorong Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) mencetuskan Hari Kreatif Nasional, Selasa, 19 April 2022 pada kegiatan Buka Bersama dan Rapat Pengurus DPP Gekrafs.
Baca Juga
"Kita dari Gekrafs mengusulkan Hari Ekonomi Kreatif Nasional, tujuannya tentu menjadi bagian dari ikhtiar untuk membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia, terlebih setelah melewati Pandemi seperti ini", ungkap Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian dikutip Rabu (20/4/2022).
Advertisement
Usulan ini diapreasiasi dan didukung oleh Menparekraf RI, Sandiaga Uno. Menurut dia, dengan membantu para pelaku ekonomi kreatif, hal tersebut menjadi kebangkitan ekonomi dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
"Pesan saya, agar pelaku ekonomi kreatif kita naik kelas, dengan adanya disrupsi digital,sudah seharusnya Gekrafs ada di garda terdepan dan dengan adanya Hari Ekonomi Kreatif, kita tancapkan panji-panji, so, kita ada, eksis untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif kita," tuturnya.
Tidak hanya itu, Indonesia juga menjadi inisiator Tahun Internasional Ekraf dunia pada Maret 2021 dan telah ditetapkan PBB.
"Semoga momentum Hari Ekonomi Kreatif yang kita usulkan ini bisa menjadi momentum menyamakan spirit para pelaku ekonomi kreatif dari sabang-merauke, untuk semakin meyakini bahwa ekonomi kreatif adalah masa depannya Indonesia".
Pada momentum ini juga, Gekrafs menunjuk Ferry Ardiansyah sebagai Ketua Komite Gekrafs untuk Hari Ekonomi Kreatif Nasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Bangun Creative Hub Labuan Bajo buat Pelaku Ekonomi Kreatif
Sebelumnya, Creative Hub Labuan Bajo resmi berdiri. Peresmian dilakukan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Peresmian Creative Hub Labuan Bajo sebagai salah bentuk komitmen dan konsistensi pemerintah dalam membangkitkan laju ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19 serta mendorong penciptaan peluang usaha yang berkelanjutan.
Creative Hub yang berlokasi di Puncak Waringin, Kabupaten Manggarai Barat, merupakan wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mendukung pengembangan bisnis, membangun jejaring, berorganisasi dan mempererat ikatan intern komunitas maupun antarkomunitas subsektor ekonomi kreatif.
“Hari ini kita dapat meresmikan Creative Hub Labuan Bajo. Kita harapkan ini dapat menjadi stimulus bagi pelaku ekonomi kreatif yang menciptakan multiplier effect untuk membangun ekosistem kreatif kita. Dan sebagai representasi dari kebangkitan ekonomi kita dan menjadi satu lokomotif pembukaan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga, Kamis (27/1/2021).
Creative Hub Labuan Bajo adalah wujud kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kementerian PUPR dalam mengoptimalkan fungsi bangunan yang telah dibangun oleh KemenPUPR dalam penataan Kawasan Puncak Waringin, yang menjadi salah satu fokus program pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo.
Creative Hub Labuan Bajo dibangun di atas tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dengan luas area sebesar 1.700 m2.
Luas bangunan Creative Hub sendiri adalah 875 m2, yang terdiri dari 2 bangunan utama yaitu Rumah Tenun dan Rumah Souvenir.
Rumah Tenun diperuntukkan untuk eksibisi kain tenun dan dilengkapi dengan ruang pameran, co-working space dengan kapasitas 100 orang serta area kios kuliner.
Sedangkan Rumah Souvenir terdiri dari ruang pameran untuk menampilkan dan menjual cenderamata karya industri kreatif lokal serta dilengkapi dengan coffee corner.
Advertisement
Gandeng Komunitas
Sandiaga Uno mengaku jika Menteri PUPR menitipkan pengelolaan Creative Hub ini kepadanya. "Bagaimana fasilitas yang luar biasa ini dapat dikelola dengan penuh profesionalisme dan juga dikelola untuk menjadi ikon dari daya tarik Labuan Bajo ke depan,” ujarnya.
“Saya juga ingin menggandeng komunitas karena ini adalah ruang milik bersama bukan ruang milik pemerintah saja. Oleh karena itu, mari kita jaga bersama, kebersihannya dijaga, keamanan dan ketertibannya juga dijaga, dan Creative Hub Labuan Bajo ini akan menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi leading sector dan pendorong untuk penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM dan menuju pertumbuhan dan kebangkitan ekonomi kita,” lanjutnya.