Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengalihkan kendaraan besar seperti truk logistik dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang di Banyuwangi ke Pelabuhan Jangkar di Situbondo. Langkah ini tengah dikordinasikan dengan stakeholder.
“Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan arus balik di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang,” ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam rapat koordinasi di Posko Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Kemenhub, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (5/5/2022).
Baca Juga
Selain pemindahan kendaraan logistik ke Pelabuhan Jangkar, sejumlah antisipasi telah disiapkan yaitu melalui penerapan rekayasa lalu lintas.
Advertisement
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan, rekayasa lalin one way akan diterapkan mulai dari masuk ke Banyuwangi tepatnya di Jembatan Timbang Wacuk Dodol dari Probolinggo menuju dermaga. Kemudian dari arah Banyuwangi menggunakan jalan lingkar dalam Jawa Timur. Untuk waktu penerapan one way menjadi diskresi pihak kepolisian.
“Dengan demikian diharapkan mengurangi konflik kepadatan yang terjadi,” ujar Dirjen Budi.
Pada arus mudik tahun ini, pergerakan penumpang angkutan penyeberangan masih yang tertinggi dibandingkan moda lainnya yaitu sebanyak 2.158.947 penumpang. Pelabuhan Penyeberangan Ketapang menjadi salah satu pelabuhan terpadat bersama dengan Merak, Bakauheni, Gilimanuk, dan Kariangau.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Arus Balik Lebaran dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Mulai Bergeliat
Sebelumnya, arus balik Hari Raya Idul Fitri 2022 dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali, mulai terjadi hari ini Rabu (4/4/2022). Arus balik ini diprediksi bakal terjadi hingga sepekan kedepan.
“Untuk arus balik dari Pelabuhan Ketapang saat ini mulai terasa meski masih didominasi kendaraan pengakut logistik dan barang. Wajar karena kendaraan barang kemarin kan tertahan tidak boleh nyebrang karena mempioritaskan pemudik,” ujar General Manajer PT ASDP Ketapang Banyuwangi Hasan Lessy Rabu (4/4/2022).
Kata Hasan, untuk volume penumpang itu sendiri ada penurunan, akan tetapi secara keseluruhan dari 2019 ada kenaikan mencapai 17 persen dari sisi kendaraan logistiknya.
“Kalau untuk kendaran logistiknya memang ada kenaikan 17 persen dibanding tahun 2019 lalu," papar Hasan, panggilan akrabnya
Sementara itu kata Hasan, untuk arus balik dari Pelabuhan Gilimanuk saat ini masih didominasi oleh kendaraan pribadi non mudik atau masyarakat yang hanya melakukan perjalanan wisata ke Pulau Bali.
“Sebagian besar kendaraan itu berasal dari daerah sepanjang Jalan Tol Trans Jawa,” ujarnya.
Meski belum terjadi lonjakan arus balik, PT ASDP sudah menyiapkan sejumlah mitigasi untuk mengantisipasi lonjakan arus balik yang diprediksi lebih padat dari 2019.
“Ini sudah ada arus balik meski belum padat. Kita sudah mempersiapkan antisipasinya. Seperti mempersiapan armada kapal, menambah loket masuk dan mempercepat bongkar muat kapal,” kata dia.
Advertisement
Puncak Arus Balik
Seperti diinofrmasikan sebelumnya, puncak arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Pulau Jawa telah terjadi mulai H-3 Lebaran hingga H-1 Lebaran. Diperkirkan puluhan ribu kendaraan telah meninggalkan pulau Bali selama arus mudik lebaran.
“Puncak arus mudik sudah kita lewati dan alhamdulillah berjalan lancer. Meski memang sempat ada kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk Bali,” paparnya.
Hasan Memprediksi puncak arus balik lebaran terjadi pada 8 Mei, sebab tradisi masyarakat jawa mereka baru akan balik ke tempat kerja setelah lebaran ketupat.
“kita prediksi puncak arus balik dari Pelabuhan Ketapang akan lebih Panjang karena tradisi orang jawa, mereka baru akan balik ke tempat kerjanya setelah lebaran ketupat atau lebaran 7 hari. meski demikian sejak tanggal 8 Mei kita perkirkan sudah banyak pemudik yang kembali ke tempat kerja karena tanggal 9 sebagian sudah ada yang masuk kerja,” pungkasnya.