Apa Produk dan Merek Paling Laris Dibeli Konsumen, Ini Hasil Surveinya

Brand Footprint adalah studi tahunan Kantar yang mengukur brand atau merek paling laris atau paling sering dibeli konsumen.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Jun 2022, 15:11 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 15:11 WIB
Ilustrasi Merek Paling Laris Dibeli Konsumen
Ilustrasi Merek Paling Laris Dibeli Konsumen

Liputan6.com, Jakarta Kantar Indonesia, Worldpanel Division baru saja merilis publikasi terbaru bertajuk, Brand Footprint Indonesia 2022. Brand Footprint adalah studi tahunan Kantar yang mengukur brand atau merek paling laris atau paling sering dibeli konsumen.

Terkuak beberapa merek paling dicari konsumen mulai dari susu, mie instan hingga kopi.  Brand Footprint Indonesia meliputi lebih dari 550 brand di lima sektor FMCG, yakni makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.

Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division Venu Madhav mengungkapkan, tahun 2021, yang merupakan tahun kedua dalam masa pandemi, merupakan fase dimana konsumen sudah sangat dekat dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang terbilang sebagai new normal.

Dikatakan jika Mobilitas secara bertahap mulai kembali ke garis normal yang kemudian berdampak pada konsumsi masyarakat yang terus berubah, khususnya konsumsi produk FMCG.

"Terlepas dari tren konsumsi yang terus berubah, kami turut bangga atas sebagian besar dari 100 brand teratas di industri FMCG Indonesia adalah brand yang sama seperti tahun lalu, menunjukkan bahwa upaya tim Pemasaran dan Penjualan brand-brand ini telah berhasil menyesuaikan fokus strateginya dan tetap relevan dengan perubahan kebutuhan konsumen," jelas dia dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

Studi Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97 persen dari total rumah tangga baik di kota besar, kota kecil, dan daerah lainnya yang merepresentasikan 68 juta rumah tangga di Indonesia.

 

Daftar Merek

Indomie Goreng Jadi Mi Instan Terenak di Dunia Versi NY Magazine
Indomie goreng masuk top 10 indomie terenak di dunia versi NY magazine. (Instagram/indomie)..

Dari hasil studi Brand Footprint Indonesia 2021, berikut merek paling laris atau disukai konsumen, yakniL

• Lima kategori produk FMCG yang paling banyak dipilih konsumen, yakni mie instan, biskuit, kopi instan, deterjen, dan penyedap rasa memiliki kedekatan tersendiri bagi konsumen di Indonesia.

Hal ini terlihat dari statistik yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia membeli produk dari kategori tersebut secara rutin, rata-rata sebanyak 35 kali dalam satu tahun.

• Indomie tetap memimpin di Indonesia sebagai brand yang paling dipilih konsumen dan mengamankan peringkatnya di tingkat global di posisi ke-8. Merayakan ulang tahunnya yang k-50 tahun ini, Indomie terus menjadi pilihan teratas bagi konsumen.

• SoKlin juga tetap bertahan sebagai brand yang paling dipilih di sektor perawatan rumah dan tetap di 5 peringkat teratas di level FMCG.

Kemampuannya untuk tetap dekat dengan konsumen ditunjukkan dengan menawarkan pilihan varian baru, seperti So Klin Antisep dan So Klin aroma Korea, sebagai portofolio tambahan untuk tetap relevan dengan konsumen.

• Mama Lemon memenangkan predikat brand dengan pertumbuhan tercepat, CRP Mama Lemon meningkat sebesar 17 persen dan berhasil melesat naik dari posisi kelima tahun lalu.

• Top Coffee berhasil menempati peringkat ke-2 Top Growing Brands dan peringkat ke-5 brand yang paling dipilih konsumen.

Pencapaian ini terutama didorong oleh inovasi “Kopi Gula Aren” yang meningkatkan hampir 3 juta pembeli baru ke brand Top Coffee.

Keberhasilan tersebut mencerminkan kemampuan brand untuk memenangkan pilihan konsumen dengan inovasi dandidukung oleh komunikasi yang relevan.

• Sementara itu, Bear Brand menyabet penghargaan The Darkhorse Brand yang mengacu pada brand FMCG yang tumbuh paling cepat di peringkat 50-100.

Bear Brand juga naik peringkat menjadi brand nomor 5 yang paling banyak dipilih di sektor produk susu, dua posisi lebih tinggi dari tahun lalu.

Memanfaatkan lebih banyak momen dan kesempatan menjadi kunci sukses untuk memenangkan pilihan konsumen, terindikasi dari 6 juta pembeli baru yang membeli brand ini di 2021.

 

5 Kunci Sukses

Ilustrasi penjualan kebutuhan rumah tangga.
Ilustrasi penjualan kebutuhan rumah tangga.

Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division menjelaskan lebih jauh.

Dikatakan jika dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar mengacu pada sebuah matriks yang disebut Consumer Reach Point (CRP). CRP merupakan matriks yang mengkalkulasikan jumlah rumah tangga yang membeli brand tertentu (penetrasi) dengan berapa kali brand tersebut dibeli(pilihan konsumen).

Dalam kata lain, nilai CRP dapat menunjukkan seberapa dekat suatu brand dengan konsumen para brand dapat meningkatkan CRP dan menjadi lebih dekat dengan konsumennya, Kantar menyimpulkan ada lima kunci sukses yang dapat diterapkan:

1. More targets

Dengan membuka akses untuk target konsumen yang lebih luas, maka brand dapat meningkatkan posisinya di pasar.

Salah satu cara brand untuk menerapkan strategi ini adalah dengan menjawab kebutuhan dari target konsumen yang lebih luas, contohnya dari segi status sosial-ekonomi dan kelompok usia.

2. More presence

Brand dapat melakukan ekspansi secara geografis, untuk hadir lebih dekat dengan lebih banyak konsumen.

Selain memperluas cakupan secara geografis, penting juga bagi brand untukmenerapkan strategi omnichannel dalam hal pemasaran.

3. More categories

Berinovasi di kategori baru dapat membantu brand untuk mengakomodir kebutuhan konsumen diluar portfolio yang selama ini sudah beredar.

4. New needs

Memahami kebutuhan baru dari konsumen secara tepat dapat membantu brand untukmengidentifikasi oportuniti untuk mengembangkan brand lebih jauh.

5. More moments

Memperkuat relevansi brand di lebih banyak kesempatan dan momen tentunya akan mendorongkonsumen untuk menggunakan produk dari brand tersebut. Dengan demikian, hubungan antarabrand dan konsumen akan menjadi lebih dekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya