Menko Luhut Bantah Tuduhan Indonesia Dikontrol China

Indonesia sejak awal telah menjadi menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Pemerintah mengatur bisnis tanpa campur tangan orang lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2022, 21:20 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2022, 21:20 WIB
Luhut Pandjaitan Bertemu Menlu China
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi berjabat tangan dengan Menko Kemaritiman Indonesia, Luhut Pandjaitan sebelum melakukan pertemuan di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. Rabu (24/10). (Daisuke Suzuki/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tak ambil pusing  dituduh beberapa pihak pro dan mendewakan investor China. Namun tuduhan tersebut berhasil ia tepis karena dari data membuktikan bahwa Indonesia tidak dikontrol oleh satu negara.

"Saya dulu dibully China, China, China. Its' oke sekarang Anda bisa lihat. Tidak ada itu China-China," kata Luhut Binsar Pandjaitan saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8/2022).

Tak hanya dituduh pro investor China, dia juga kerap mendengar selentingan yang menyebut Indonesia dikontrol China. Padahal, kata Luhut perdagangan Indonesia dilakukan atas kendali sendiri, bukan atas kehendak pihak lain.

"Orang bilang kita dikontrol China. Para mahasiswa yang kita banggakan, kalau kita dikontrol orang, perdagangan kita juga dikontrol," kata dia.

Luhut menjelaskan, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China pada tahun 2015 tercatat USD 27 miliar. Namun di 2021, defisit ini turun drastis, tinggal USD 2,5 miliar.

Bahkan Luhut memprediksi tahun ini, Indonesia akan mengalami surplus sekitar USD 500 juta hingga USD 1 miliar.

"Dan kita ini dikenakan dumping sama China 20 persen karena lebih efisien," kata Luhut.

Efisiensi yang dimaksud tercermin dari harga listrik di Indonesia yang lebih murah, yakni Rp 5 per kwh. Sedangkan di China harga listrik bisa mencapai Rp 10 - Rp 12 per kwh.

Begitu juga dari sisi pengeluaran transportasi. Transportasi Indonesia-China bisa menghabiskan anggaran USD 15 sampai USD 20. Sementara biaya transportasi antar pulau di Indonesia hanya sekitar USD 1 sampai USD 2.

"Jadi siapa yang bisa lawan kita?," ungkap Luhut.

Maka dia menegaskan, Indonesia sejak awal telah menjadi menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Pemerintah mengatur bisnis tanpa campur tangan orang lain.

Kalau pun masih banyak investor China di Indonesia, hal itu hanya sekedar kepentingan bisnis semata. "Kalau dia taruh duit ya pasti ada Cinanya," kata dia.

"Seperti Freeport 55 tahun di Indonesia, apa nilai tambah yang didapat? Sekarang enggak bisa, harus bikin semua di sini," kata dia mengakhiri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menteri Bahlil: Ekonomi Indonesia Terbaik di G20

Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala BKPM
Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala BKPM

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM bahwa capaian realisasi investasi sebelumnya. Contohnya pada Triwulan I (periode Januari-Maret) untuk Tahun 2022 yakni sebesar Rp 282,4 triliun, lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Sementara capaian Triwulan I Tahun 2022 juga meningkat 16,9 persen dibandingkan Triwulan IV Tahun 2021. Capaian Triwulan I Tahun 2022 berkontribusi sebesar 23,5 persen dari target realisasi yang dicanangkan sebesar Rp 1.200 Triliun.

Bahlil Lahadalia menyampaikan dengan peningkatan presentase capaian realisasi investasi Triwulan I 2022 menjadi dua digit dibanding Triwulan I 2021, hal ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi.

"Salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia adalah Indonesia. Di Asia Tenggara kita di bawah Vietnam, tetapi di G20, kita yang terbaik. Cadangan devisa kita di 2022 adalah 20.000 trilliun. Inflasi kita juga salah satu yang terbaik di dunia," ujar Bahlil saat menerima audiensi Pengurus Pusat Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) yang dipimpin oleh Ketua Umum Japnas Bayu Djokosoetono dan Ketua Harian Widiyanto Saputro, dikutip Senin (15/8/2022).

Lebih lanjut Bahlil mengatakan bahwa tentunya prestasi Indonesia tak hanya dari kerja keras pemerintah saja tetapi juga banyak faktor berkontribusi termasuk peran serta banyak pihak.

Diantaranya adalah para pengusaha termasuk yang tergabung dalam Japnas yang akan menggelar Munas Pertamanya pada 25 Agustus 2022 mendatang.

"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi sekali dengan keterlibatan Japnas. Karena sebagai warga negara Indonesia, kita mempunyai kewajiban untuk berperan dan berkontribusi melalui caranya masing masing," imbuh Bahlil yang berjanji akan hadir pada Munas Japnas nanti.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Japnas

Dalam kesempatan itu Ketua Umum dan Ketua Harian Japnas turut didampingi oleh jajaran Pengurus Pusat dan Pengawas Japnas yaitu Boncau Fakkari Maza, Cecep Darmadji, Masbukin, Defrizal, Iben Rifa, Rizky Diansyah, Reza Irsyad Aminy, Budi Kamira, KPA Tedjodiningrat Broto Asmoro.

Audiensi dengan Menteri Bahlil dan Ketua Umum Japnas Bayu Djokosoetono adalah momentum hangat pertemuan dua sahabat lama yang telah lama tidak bertemu. Keduanya adalah kader terbaik organisasi pengusaha di Indonesia.

"Terima kasih atas kehadiran Ketum Bayu sebagai sahabat yang pernah bersama sama berproses dalam organisasi pengusaha yang sama. Dimana kita semua adalah anak buah kapal dalam sebuah organisasi yang sama. Bahwa dalam dinamika saya sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan Ketum Bayu dimana menyalurkan hal hal positif secara terukur melalui Japnas selama ini," beber Bahlil.

Dalam kesempatan itu Bayu menjelaskan bahwa Japnas fokus dalam business matching di seluruh daerah dan pusat. Di tahun 2019 tercipta MOU sign sebesar 3,2 trillun dan hal tersebut akan sangat berkaitan dengan BKPM ke depannya.

"Di Japnas ini menggunakan system fit and proper test yang akan dinilai oleh 4 unsur panelis. yaitu pengurus pusat, pengurus wilayah, akademisi dan profesional. Positioning Japnas adalah organisasi alternatif transisi di Indonesia, dan fokus dari kami adalah sinergi untuk berkontribusi kepada bangsa ini. sehingga bisa menciptakan peluang usaha dan investasi di Indonesia," terang Bayu.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Peringkat Investasi Indonesia
Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya