PLN Operasikan SPKLU Kendaraan Listrik di Singkawang Kalimantan Barat

Masyarakat semakin familiar dengan kendaraan listrik yang telah didukung oleh PLN dengan diresmikannya SPKLU pertama di Kota Singkawang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Sep 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2022, 11:30 WIB
PT PLN (Persero) membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Singkawang, Kalimantan Barat. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Singkawang, Kalimantan Barat. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia gencar membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), salah satunya di Singkawang, Kalimantan Barat.

General Manager Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat Ari Dartomo menjelaskan, PLN meresmikan SPKLU berkapasitas 60 kW. Langkah ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dicanangkan oleh pemerintah beberapa tahun lalu.

"Hingga saat ini PLN sudah mengoperasikan lebih dari 142 unit SPKLU yang tersebar di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia, sementara SPKLU ini merupakan yang pertama di Kota Singkawang, dan yang kedua di Kalimantan Barat," terang Ari, Selasa (6/9/2022).

Walikota Singkawang, Tjhai Cui Mie mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

 

PT PLN (Persero) membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Singkawang, Kalimantan Barat. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Singkawang, Kalimantan Barat. (Dok PLN)

Dengan adanya infrastruktur kendaraan listrik yang masif, maka masyarakat semakin familiar dengan kendaraan listrik yang telah didukung oleh PLN dengan diresmikannya SPKLU pertama di Kota Singkawang.

"Kami sangat mengapresiasi upaya PLN dalam memberikan kemudahan bagi pengguna dan pemilik kendaraan listrik. Keberadaan SPKLU di Kota Singkawang ini selaras dengan tujuan Pemerintah Kota Singkawang dalam mewujudkan kota yang modern dan green energy," ungkap Tjhai Cui Mie.

Peresmian SPKLU ini juga ditandai dengan peresmian Komunitas Electric Vehicle SingBeBas dan konvoi kendaraan listrik di kota Singkawang, dilanjutkan dengan peresmian layanan kelistrikan di Gerai Mall Pelayanan Publik (MPP) di Grand Mall Singkawang.

16.473 Motor Listrik Sudah Mengaspal di Indonesia, Mobil Listrik Baru 2.106 Unit

Viar Q1
Motor listrik Viar Q1. (Weente/oto.com)

Sebelumnya, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang. Namun saat ini masih dikuasai motor listrik jika dibandingkan dengan mobil listrik atau kendaraan lainnya.

General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan menjelaskan, berdasarkan data PLN terkini, terdapat 16.473 motor listrik yang telah mengaspal di Indonesia.

"Populasi kendaraan listrik sampai hari ini untuk roda dua sudah 16 ribu kendaraan," kata Doddy dalam Webinar Ruang Energi: Peran dan Dukungan PLN dalam Membangun Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Sementara untuk mobil listrik baru ada 2.106 unit. Sedangkan untuk jenis lain seperti kendaraan roda tiga sebanyak 249 unit dan bus listrik 57 unit dan 9 unit untuk mobil barang.

Angka-angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan pemerintah. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan tahun 2030 jumlah populasi kendaraan listrik mencapai 3 juta unit.

 

200 SPKLU

PLN
PLN menyiapkan 70 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging/Istimewa.

Saat ini kurang lebih 200 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah ada di Indonesia dengan 30 tempat pengisian daya untuk kendaraan elektrik di Jakarta. Tahun ini PLN UID Jakarta akan kembali membangun 7 SPKLU lagi di 5 titik.

"Tahun ini akan dibangun lagi 7 SPKLU, termasuk dengan skema partnership di 5 titik," kata dia.

Pengisian daya ini dikembangkan PLN menggunakan aplikasi, sehingga tidak membutuhkan operator (pegawai). Doddy meminta masyarakat pengguna kendaraan elektrik tidak khawatir terkait harga pengisian daya. Uang yang dibayar sesuai dengan jumlah daya yang diisi.

"Yang dipakai itu yang dibayar. Kalau tidak dipakai semua, tidak sampai full uangnya. Tidak hangus karena kelebihannya akan dikembalikan ke saldo kita karena bisa dilayani dengan electronic payment beberapa bank tertentu," tuturnya.

 

infografis motor listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya