Potret Megahnya Bandara Halim Perdanakusuma Usai Direvitalisasi

Preside Joko Widodo (Jokowi) meresmikan revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI AU dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (5/10/2022).

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Okt 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 18:30 WIB
Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)
Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Preside Joko Widodo (Jokowi) meresmikan revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI AU dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (5/10/2022). Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Jokowi.

Dikutip dari lama Setkab, Rabu (5/5/10/2022), revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma bertujuan untuk memperbaiki fasilitas sisi darat maupun sisi udara dalam rangka meningkatkan aspek keselataman, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022, pekerjaan revitalisasi mencakup penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxi way).

Kemudian, peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat udara naratetama dan naratama, renovasi gedung naratetama dan naratama, renovasi bangunan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam pangkalan udara/bandara, dan penataan fasilitas lain yang perlu disesuaikan akibat pekerjaan revitalisasi.

Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)

Pada fasilitas sisi darat, setelah revitalisasi, landas pacu yang berukuran 3000 meter x 45 meter kini sudah laik untuk melayani pesawat berbadan lebar (misal Boeing-777).

Selain itu, kapasitas landas parkir (apron) naratetama dan naratama juga bertambah dari yang tadinya tiga pesawat berbadan kecil menjadi empat pesawat berbadan kecil atau 2 pesawat berbadan lebar.

Sementara itu, pada fasilitas sisi darat, gedung naratetama dan naratama bertambah luas dari tadinya 1.500 meter persegi menjadi 5.270 meter persegi.

Demikian juga dengan terminal operasi TNI AU yang luasnya bertambah dari 500 meter persegi menjadi 2.230 meter persegi setelah dilakukan revitalisasi.

Pengerjaan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma sendiri berlangsung selama 178 hari kalender, terhitung mulai 15 Maret 2022 hingga 9 September 2022.

Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)

Usung Kearifan Lokal

Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)
Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, desain terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma mengusung kearifan lokal dengan sentuhan modern. Terminal baru VVIP ini akan menambah kepercayaan diri Indonesia sebagai tuan rumah ketika menyambut tamu-tamu penting negara dalam Presidensi Indonesia pada KTT G20.

“Bangunan ini tidak besar tetapi tetap cantik dan nyaman untuk ruang tunggu tamu-tamu penting negara. Kami dibantu rekan-rekan arsitek untuk mendesain dengan nuansa tradisional. Ruangan-ruangan di dalam terminal diberi nama Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Ini menunjukkan Pandawa Lima adalah suatu representasi budaya Indonesia,” tutur Menhub dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, Bandara Halim adalah objek vital yang sebelumnya kurang terawat dan perlu dilakukan revitalisasi. Sedikitnya ada tiga permasalahan yang dikantonginya.

Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)

“Kami memetakan ada tiga permasalahan yaitu: runway yang sudah terkelupas karena umur, tata air (drainase) yang kurang baik, dan kondisi gedung terminal VVIP yang kurang representatif untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan arahan dan seluruh seluruh pihak yang mendukung kelancaran revitalisasi bandara. Diantaranya Panglima TNI, Mensesneg, Menkeu, Menteri PUPR, kontraktor pelaksana pekerjaan, AP II, Airnav Indonesia, dan unsur terkait lainnya.

“Meskipun waktu pengerjaannya pendek hanya kurang lebih 6 bulan, tetapi berkat kolaborasi semua pihak, revitalisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik,” ujarnya.

Fasilitas

Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)
Penampakan Bandara Halim Perdanakusuma usai direvitalisasi. (Dok. Kemenhub)

Revitalisasi Bandara Halim mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia/Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Sejumlah fasilitas yang direvitalisasi yakni: runway, taxiway, apron, sistem saluran air (drainase), terminal VVIP, dan fasilitas lainnya. Adapun anggaran yang dialokasikan untuk revitalisasi sebesar Rp. 600 miliar.

<p>Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan proyek revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu, 5 Oktober 2022 (Foto: Wijaya Karya/WIKA)</p>

Bandara Halim telah beroperasi kembali untuk melayani penerbangan komersial pada 1 September 2022, usai dilakukannya revitalisasi sejak Maret 2022.

Sebelum dioperasikan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan serangkaian koordinasi dengan TNI AU, AP II, Airnav Indonesia, serta pihak terkait lainnya, untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, pelayanan, serta pemenuhan terhadap seluruh regulasi terpenuhi.

Beberapa uji coba landing take off, sertifikasi, dan kalibrasi, juga telah dilakukan sebelum landasan (runway) dioperasionalkan kembali. Dengan panjang runway 3.000 meter, semua jenis pesawat hingga Boeing 747 dan 777 bisa mendarat di bandara ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya