Turun Jauh, Jumlah Pengangguran Akibat Covid-19 Jadi Cuma 4,15 Juta Orang

Menaker menegaskan, pada Agustus 2022 jumlah pengangguran pekerja yang sementara tidak bekerja dan mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 ini turunnya sangat signifikan.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Nov 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 11:50 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pada Agustus 2022 jumlah pengangguran yang sementara tidak bekerja dan mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 turun signifikan, yakni hanya 4,15 juta orang.

“Kita bisa bandingkan Agustus 2020, Agustus 2021, Agustus 2022 yang paling menyedihkan kita bersama Agustus tahun 2020 total pekerja yang terdampak covid itu 29,12 juta orang, menurun pada Agustus 2021 sebanyak 21,32 juta orang dan alhamdulillah di Agustus 2022 ini kita lihat bahwa penduduk usia kerja yang dampak covid-19 turun sangat signifikan menjadi 4,15 juta orang,” kata Menaker saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Menaker menegaskan kembali, maka pada Agustus 2022 jumlah pengangguran pekerja yang sementara tidak bekerja dan mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 ini turunnya sangat signifikan.

Lebih lanjut, berdasarkan data BPS terkait perbaikan penciptaan lapangan kerja pasca pandemi covid-19 terdapat perubahan angka sebesar 4,25 juta orang. Dimana penciptaan lapangan kerja ini masih didominasi oleh lapangan usaha tersier dan sektor informal.

Penduduk bekerja menurut lapangan usaha terbesar di sumbang oleh sektor primer 42,23 juta orang, sekundernya ada 28,47 juta orang, dan tersier 66,60 juta. Maka, total penduduk yang bekerja ada 135,30 juta, selisishnya ada 4,25 juta orang.

“Jadi, secara umum penciptaan lapangan kerja pasca pandemi covid-19 meningkat 4,25 juta orang,” ungkapnya.

Namun, penciptaan pertumbuhan penyerapan dikontribusikan terbesar di lapangan usaha tersier dan sektor informal. Tercatat sektor informalnya 80,24 juta orang dan formalnya 55,06 juta orang.

“Begitu juga berdasarkan data BPS tingkat pengangguran secara agregat berbagai kategori seperti jenis kelamin, tempat tinggal, kelompok umur 25-59 tahun dan tingkat pendidikan mengalami penurunan pada Agustus 2022 secara yoy,” pungkas Ida Fauziyah.

 

Angka Pengangguran Indonesia Turun ke 5,86 Persen per Agustus 2022

Job Fair
Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat acara Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penurunan tahun ini seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional.

Per Agustus 2022, BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun menjadi 5,86 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan pada Agustus 2021 sebesar 6,49 persen.

"Sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, keadaan tenaga kerja ini membaik. Terlihat dari TPT saat Agustus ini 5,68 persen, kalau dibandingkan dengan Agustus 2021 sebesar 6,49 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Margo mengatakan sepanjang tahun 2022, kondisi ekonomi yang semakin membaik membuat penyerapan tenaga kerja lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. BPS mencatat sepanjang Agustus 2021-Agustus 2022 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,25 juta orang.

Namun dalam waktu yang bersamaan, terjadi pertumbuhan angkatan kerja sebanyak 3,5 juta orang atau naik 2,55 persen. Tambahan angkatan kerja ini pun tidak semua itu terserap di pasar kerja. Sehingga sisanya berubah menjadi pengangguran.

"Namun demikian tidak semua tambahan kerja mampu diserap pasar tenaga kerja, sebagian itu menjadi pengangguran," kata dia.

 

Penurunan Merata

Antrean Pelamar Kerja di Bursa Kerja Mini Disnaker Depok
Warga mengantre saat memasuki Bursa Kerja Mini Disnaker Depok di Balai Rakyat Beji, Depok, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 20 perusahaan memberikan kesempatan bagi 2.705 pencari yang diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran Kota Depok, Berdasarkan data BPS Tahun 2021 tingkat pengangguran di Depok sebanyak 117.816 orang. yang didominasi oleh lulusan SMK atau SMA sederajat sebanyak 79.004 orang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di sisi lain, penurunan tingkat pengangguran terbuka ini konsisten terjadi baik penduduk laki-laki dan perempuan. Begitu juga berdasarkan wilayah tempat tinggalnya yakni di desa maupun kota.

"Secara wilayah desa dan kota di bulan Agustus 2022 ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021," kata dia.

Margo mengatakan dengan membaiknya perekonomian Indonesia, keadaan tenaga kerja di Indonesia bulan Agustus menunjukkan adanya perbaikan. Ini sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

 

infografis Tingkat Pengangguran Indonesia
Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2016
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya