Menaker: Cara Pandang Tenaga Kerja Harus Diubah dari Labour Jadi Human Potential

Menaker mengajak semua pihak untuk bersinergi menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan kompetitif.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Jan 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 18:30 WIB
Menaker Yassierli.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan transformasi tenaga kerja Indonesia sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan era digital dan disrupsi teknologi. Hal itu disampaikan dalam acara Business Meeting Bank Negara Indonesia (BNI) Tahun 2025, di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Menaker mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi dan perubahan cepat dalam dunia kerja memerlukan peningkatan keterampilan yang seimbang, mencakup kemampuan teknis, kognitif, dan interpersonal. Paradigma baru yang berfokus pada pendekatan people-centric dan purpose-centric menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

“Kita harus mengubah cara pandang terhadap tenaga kerja, dari sekadar 'labour' menjadi 'human potential'. Transformasi ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pribadi, kreativitas, dan inovasi, bukan hanya mengejar hasil produksi," ujar Menaker.

Menghadapi Tantangan Skill Gap dan Kesenjangan Keterampilan

Lebih lanjut, Menaker menyampaikan salah satu tantangan utama yang dihadapi dunia kerja Indonesia adalah kesenjangan keterampilan (skill gap). Berdasarkan laporan Future of Jobs 2025 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), 63% perusahaan di dunia mengidentifikasi adanya kekurangan keterampilan pada tenaga kerja mereka.

Sebagai langkah konkret, Kemnaker telah meluncurkan kerangka kerja berbasis pendekatan human-centered. Dengan pendekatan ini, organisasi diharapkan dapat membangun budaya pertumbuhan yang meningkatkan peluang untuk melampaui target kinerja dan mempercepat inovasi.

Melalui forum tersebut, Menaker mengajak semua pihak untuk bersinergi menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan kompetitif.

“Masa depan tenaga kerja Indonesia adalah masa depan bangsa. Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

 

Dukungan BNI Tingkatkan Kinerja Bank Secara Berkelanjutan

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar,  di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar, di BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).... Selengkapnya

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengatakan Business Meeting BNI ini bertujuan untuk merumuskan dan menyelaraskan strategi guna meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Pertemuan ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melibatkan berbagai sektor penting dalam perekonomian Indonesia.

Adapun rencana strategis BNI untuk tahun 2025 akan terfokus pada beberapa sasaran utama yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional. Beberapa sasaran tersebut antara lain peningkatan kinerja bank, pengembangan jaringan internasional secara selektif, dan fokus pada pembiayaan yang ramah lingkungan atau green financing.

Peningkatan kinerja menjadi prioritas utama, dengan harapan BNI mampu memperkuat posisinya di pasar domestik dan internasional. Selain itu, pengembangan jaringan internasional secara selektif akan membuka peluang baru untuk ekspansi global, sekaligus mendukung peran BNI dalam memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi.

 

Peran Green Financing

Lebih lanjut, Royke juga menekankan pentingnya peran green financing dalam strategi jangka panjang BNI. Pihaknya berkomitmen untuk mendukung proyek-proyek yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang tidak hanya bermanfaat bagi klien, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan hidup secara keseluruhan. Pasalnya,

Green financing menjadi salah satu instrumen penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan sesuai dengan tren global menuju ekonomi hijau.

"Rencana strategis perseroan 2025 akan selaras dengan sasaran pembangunan nasional diantaranya peningkatan kinerja, peningkatan jaringan internasional secara selektif, serta meningkatkan green financing,” pungkas Royke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya