Produksi Minyak Pertamina Hulu Mahakam Bertambah 1.000 BOPD dari Sumur TN-N62

Dengan penambahan produksi minyak ini, tingkat produksi minyak PHM yang sebelumnya berada di kisaran 27.000 bopd, bertambah menjadi 28.000 bopd setelah proyek sumur TN-N62 beroperasi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 16 Nov 2022, 18:20 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 18:20 WIB
Produksi Minyak
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil meningkatkan produksi minyak bumi dan gas Perusahaan dengan menambah produksi minyak sebesar 1.000 bopd (barrel oil per day – barel per hari) melalui pembukaan sumur TN-N62 di Lapangan Tunu, Wilayah Kerja (WK) Mahakam pada Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil meningkatkan produksi minyak bumi dan gas (migas). Produksi minyak bertambah 1.000 bopd (barrel oil per day – barel per hari) melalui pembukaan sumur TN-N62 di Lapangan Tunu, Wilayah Kerja (WK) Mahakam pada Oktober 2022.  

Dengan penambahan produksi minyak ini, tingkat produksi minyak PHM yang sebelumnya berada di kisaran 27.000 bopd, bertambah menjadi 28.000 bopd setelah proyek sumur TN-N62 beroperasi.  

General Manager Zona 8, Raam Krisna menjelaskan bahwa keberhasilan ini didukung penerapan strategi injeksi bahan kimia berupa demulsifier untuk mengatasi kandungan emulsi dalam minyak.  

“Hingga akhir Oktober 2022, tingkat realisasi produksi minyak PHM mencapai kisaran 28,000 bopd atau 107% di atas target RKAP yaitu sebesar 23.649 bopd, dan untuk realisasi produksi gas, mencapai 560 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet Per Day atau juta kaki kubik gas per hari yang setara dengan 110% di atas target RKAP yang sebesar 488 MMSCFD," ujar Krisna.   

Krisna menambahkan bahwa Demulsifier dipakai untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh kandungan emulsi dalam minyak.

Selain mempengaruhi kualitas minyak yang terproduksi, kandungan emulsi dapat mengganggu kinerja peralatan produksi gas-kondensat di North Processing Unit (NPU).

Menurut Krisna bahan kimia tersebut meningkatkan efektivitas pengolahan produksi, termasuk memisahkan minyak dan air secara sempurna.  

 

Kolaborasi

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mendukung implementasi rencana pengembangan Wilayah Kerja (WK) migas berdasarkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mendukung implementasi rencana pengembangan Wilayah Kerja (WK) migas berdasarkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada anak perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). (Dok Pertamina)

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan buah kolaborasi lintas fungsi.

Baik dari tim Operasi Produksi NPU, Production Operations (Well Performance & Production Assurance), tim Operation Surface Facilities, tim Well Intervention, dan tim Reservoir, serta para mitra kerja, dengan tetap mengutamakan HSSE dan tata nilai AKHLAK sebagai core value saat bekerja.  

“Kami senantiasa menerapkan pendekatan strategis dalam memilih proyek-proyek migas yang dapat memberikan pengembalian investasi yang terbaik sesuai dengan kondisi lapangan yang sudah mature, sehingga keberlanjutan operasi migas untuk pemenuhan kebutuhan energy nasional dapat terus terjaga”, jelas Chalid.  

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya