Liputan6.com, Jakarta Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea terjun langsung ke lokasi bencana gempa di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11) sore ini.
Andi Gani didampingi Wakil Presiden KSPSI R. Abdullah, Wakil Presiden KSPSI Roy Jinto Ferianto, dan Bendahara KSPSI Mustopo berdialog langsung dengan pengungsi yang kebanyakan kehilangan rumah tinggalnya karena ambruk.
Baca Juga
"Kami juga menyerahkan bantuan berupa peralatan sekolah, bahan makanan, dan mainan anak-anak untuk para pengungsi," katanya kepada wartawan, Senin (28/11/2022).
Advertisement
Menurutnya, sejak awal terjadi bencana Gempa Cianjur, ia telah menerjunkan tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI yang telah berpengalaman menangani evakuasi bencana di Indonesia.
Tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI sebelumnya pernah diterjunkan dalam membantu evakuasi gempa Aceh, gempa NTB, hingga gempa di Palu.
Andi Gani meminta tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI bisa membantu masyarakat Cianjur dengan maksimal. Dirinya menginstruksikan seluruh tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI untuk bertahan di lokasi selama 14 hari.
"Tim Tanggap Bencana KSPSI fokus terhadap pencarian korban, medis, dan bantuan sosial untuk warga terdampak," ungkapnya.
Andi Gani melihat bantuan terhadap korban gempa Cianjur membuktikan solidaritas buruh begitu kuat. Walaupun buruh saat ini juga tengah memperjuangkan nasibnya terkait upah.
Total Korban
Hingga hari kedelapan pasca gempa, total korban meninggal dunia tercatat sebanyak 323 jiwa. Sementara orang hilang saat ini tersisa 9 orang.
Kemudian, korban luka berat yang saat ini masih dirawat sebanyak 108 orang. Korban luka ringan sudah ditangani dan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Selain itu, tercatat kerugian materiil akibat gempa yaitu rumah rusak berat hingga ringan sebanyak 63.229 unit. Bangunan sekolah rusak 421 unit, tempat ibadah 170 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, dan gedung kantor 17 unit.
Advertisement
Hari ke-8 Gempa Cianjur, 100.330 Jiwa Masih Mengungsi
Bupati Cianjur Herman Suherman merinci data teranyar terkait dampak gempa Cianjur yang mengguncang pada 21 November 2022 lalu.
Pada hari masa tanggap ke delapan, Herman mengatakan jumlah pengungsi hingga sore tadi ada sebanyak 40.152 kepala keluarga (KK).
"Ini data pengungsi yang sudah disurvei per 28 November per pukul 16.00 WIB, 40.152 KK dan 100.330 jiwa," kata Herman saat jumpa pers daring, Senin (28/11/2022).
Dia merinci, dari jumlah jiwa total pengungsi, 48.490 jiwa di antaranya merupakan pengungsi laki-laki. Pengungsi perempuan 51.840 jiwa, pengungsi penyandang disabilitas sebanyak 147 jiwa.
Sementara, pengungsi ibu hamil sebanyak 1.317 jiwa dan pengungsi lansia sebanyak 6.754 jiwa.
Menurut dia terdapat 449 titik lokasi pengungsian yang tersebar di lokasi. Menurut dia, titik lokasi itu tersebar dengan rincian 331 titik terpusat dan 118 mandiri.
"Mandiri ini berada di tempat rumahnya masing-masing yang berdekatan dengan memasang tenda," jelas Herman.