Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 20 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (AP II) mencatatkan 62 juta pergerakan penumpang sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik melesat 100 persen, bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya 34 juta penumpang.
"Ini kabar gembira yang harus disampaikan, bahwa selama tahun 2022 ini kami telah melayani 64 juta penumpang di 20 bandara di bawah naungan AP II," jelas President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
Namun, jumlah kenaikan pergerakan pesawat tidak begitu signifikan. Kenaikan hanya sekitar 40 persen saja, yaitu sebanyak 510 ribu pergerakan sepanjang 2022.
Advertisement
"Sementara pergerakan pesawat di tahun 2021 sekitar 360 ribu, memang kenaikannya tidak tinggi, hanya sekitar 40 persen," kata Awaludin.
Adapun meningkatnya gairah penerbangan di tahun 2022 ini diakui Awaludin sebagai hasil kolaborasi dari berbagai pihak termasuk upaya maskapai dalam menyediakan armada untuk pemenuhan permintaan konsumen.
Selain itu, upaya pihak bandara dalam mengisi slot time penerbangan juga mempengaruhi tingginya pergerakan penumpang dan pesawat di tahun 2022.
"Banyak faktor tentunya, karena ini hasil kolaborasi dari banyak pihak. Ada upaya maskapai, bandara, dan termasuk juga pemerintah yang terus mengeluarkan kebijakan untuk mempermudah perjalanan orang melalui transportasi udara," katanya.
Termasuk kedepannya regulasi teranyar soal penghapusan PPKM pandemi COVID-19. Awaluddin mengaku, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Kemenhub dan juga Satgas COVID-19.
"Bandara pada dasarnya siap menerima regulasi terbaru, kita tunggu," katanya.
4 Bandara Angkasa Pura II Terima Sertifikat Standar Pengamanan Terorisme dari BNPT
Sebanyak 4 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) menerima sertifikat Standar Minimum Pengamanan Tahun 2022. Sertifikat ini diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Untuk diketahui, Angkasa Pura II merupakan salah satu perusahaan dari 16 pengelola objek vital strategis dan fasilitas publik.
Bandara Angkasa Pura II penerima sertifikat tersebut adalah Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kualanamu (Deli Serdang), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung) dan Bandara Soekarno-Hatta (Banten).
BNPT menyampaikan bahwa penyerahan sertifikat ini diharapkan supaya pengelola objek vital strategis dan fasilitas publik dapat terus meningkatkan kualitas pengamanan dari ancaman tindak pidana terorisme.
“Kita harus memiliki semangat kolektif dan kolaborasi dalam melawan terorisme untuk meningkatkan daya cegah dan daya tangkal dalam upaya preventif mencegah terjadinya tindak pidana terorisme,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. dalam keterangan tertulis, Minggu (1/1/2022).
Advertisement
Komitmen Keamanan
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sertfikat yang diberikan BNPT menunjukkan bahwa AP II berkomitmen dalam aspek keamanan guna mencegah tindakan terorisme di bandara yang dikelolanya.
“Bandara merupakan objek vital dan pintu masuk utama negara, sehingga sangat penting bagi AP II untuk memiliki suatu standar pengamanan guna mencegah dan memastikan bandara selalu aman dari segala bentuk terorisme. Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, bersama 3 bandara lainnya, telah mendapat sertifikat Standar Minimum Pengamanan dari BNPT.”
“Keamanan bandara selalu menjadi fokus AP II, khususnya dalam pencegahan dan penanganan terorisme atau radikalisme. AP II bersama BNPT, TNI dan Polri, serta stakeholder lainnya secara berkelanjutan akan meningkagkan aspek keamanan di bandara-bandara untuk dapat selalu mencegah bentuk terorisme dan radikalisme,” ujar Muhammad Awaluddin.
Kolaborasi
Director of Operation AP II Muhamad Wasid menuturkan aspek keamanan di bandara-bandara AP II diperkuat dengan personel yang sangat memahami potensi ancaman terorisme dan radikalisme.
Di samping personel Aviation Security (Avsec), keamanan di bandara AP II juga diperkuat unsur TNI dan Polri.
“Kolaborasi yang baik antara Avsec serta TNI dan Polri sangat memperkuat pengamanan di bandara-bandara AP II. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI dan Polri yang turut dalam pengamanan bandara AP II,” ujar Muhamad Wasid.
Lebih lanjut, Muhamad Wasid menuturkan bandara-bandara AP II dilengkapi berbagai fasilitas terkini guna mencegah terorisme.
“Bandara AP II dilengkapi sejumlah fasilitas keamanan guna mencegah dan menanggulangai aksi terorisme. Fasilitas-fasilitas itu antara lain CCTV dengan kemampuan analytics, sistem penanganan bagasi penumpang atau baggage handling system level 5 seperti di Bandara Soekarno-Hatta yang mampu mendeteksi bahan peledak.”
“AP II juga memiliki penahan ledakan (explosive containment) dengan advanced technology pertama di Indonesia yang disebut dengan Nakula,” jelas Muhamad Wasid.
Advertisement