Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PUPR mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membangun rumah tahan gempa di Cianjur Jawa Barat. Rumah ini bakal ditinggali korban gempa Cianjur 21 November 2022 yang rumahnya sudah tidak bisa ditinggali lagi.Â
Saat ini, Warga Cianjur, Jawa Barat, sudah bisa menempati hunian tetap yang dibangun Kementerian PUPR ini. Pembangunan hunian tahap 1 tersebut terletak di Desa Sirgaalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, sebanyak 200 unit rumah yang dibangun pada tahap pertama, menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA).
Advertisement
"Pembangunan hunian tetap ini dibangun dengan Risha, selama tiga bulan mulai awal Desember 2022 dan bisa segera dihuni oleh masyarakat pada awal Maret 2023," ujar Iwan, Kamis (2/3/2023).
Hunian tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar. Di bagian pintu gerbang utama ditempatkan papan nama perumahan bertuliskan Bumi Sirnagalih Damai.
Spesifikasi Rumah Tahan Gempa
Adapun spesifikasi bangunnya menggunakan struktur rumah tahan gempa Risha, dinding bata ringan dan diplester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum.
Sedangkan pemasangan lantai menggunakan keramik ukuran 60x60 dan pintu serta jendela UPVC dan plafond gypsum serta dilengkapi jaringan listrik 900 watt dan jaringan air PDAM.
Jalan lingkungan juga tersedia dan dicor beton serta dilengkapi fasilitas balai warga, taman bermain dan penghijauan serta masjid.
“Pembangunan Huntap Tahap I ini kami lakukan secepat mungkin dan menjadi bagian dari operasi kemanusiaan Kementerian PUPR untuk membantu masyarakat dan Pemkab Cianjur sehingga tidak perlu terlalu lama tinggal di tenda pengungsian," pungkasnya.
Â
Wapres Ma'ruf: Pemerintah Komitmen Bangun Kembali Rumah Korban Gempa Cianjur
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan komitmen pemerintah dalam mengatasi pascabencana gempa bumi yang melanda Cianjur, Jawa Barat (Jabar), pada 21 November 2022 silam.
"Pemerintah sejak terjadi (gempa) langsung mengambil peran. Dan tentu pertama, menolong mereka yang terkena gempa dan kemudian melakukan upaya-upaya membangun kembali rumah yang mungkin bisa dibangun," kata Ma'ruf dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023).
Ma'ruf menyebutkan, saat ini pembangunan pascabencana sudah memasuki tahap ketiga, dan akan terus dibangun guna mengakomodasi para korban terdampak.
"Sekarang sudah tahap ketiga, tahap ketiga terus dibangun, nggak berhenti, bahkan ada yang baru ya, baru susulan sekitar rumah 500 baru lagi susulan," jelas dia.
Lebih jauh Ma'ruf mengungkapkan, dia sudah meninjau langsung salah satu area relokasi masyarakat terdampak yang telah dibangun.
"Salah satunya itu di dekat Kota Cianjur, Cilaku, dan saya sudah lihat ke sana sudah dibangun 200 dan sudah ditempati, sudah ditempati 200. Saya waktu pembangunan saya datang ke sana," terangnya.
Ma'ruf memastikan bahwa pemerintah pusat terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam memantau pembangunan pascagempa, khususnya dalam pengadaan tempat tinggal.
"Jadi, saya kira itu penanganannya akan terus dipantau oleh pemerintah dan langsung ditangani oleh Pak Bupati," pungkas Wapres.
Advertisement
Biaya Perbaikan Rumah Dapat Diganti
Pada kesempatan yang sama, Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan bahwa para korban terdampak gempa di Cianjur saat ini dapat melakukan perbaikan rumah masing-masing dengan menggunakan dana pribadi yang nantinya akan dibayarkan oleh pemerintah.
"Masyarakat sudah bisa melaksanakan dengan membiayai sendiri dulu nanti, atau di-reimburse," kata dia.
"Mereka sudah bisa membangun dan itu dijamin oleh pemerintah pasti dibayar," tambah Herman.