Rupiah Tergelincir ke 15.433 per Dolar AS Gara-Gara Krisis Credit Suisse

Masalah Credit Suisse memicu kekhawatiran pasar bahwa krisis perbankan Amerika Serikat menyebar ke Eropa. Hal ini membuat investor keluar dari aset berisiko seperti rupiah.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 10:15 WIB
Pada Kamis (16/3/2023), nilai tukar rupiah pada Kamis pagi dibuka turun 51 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.433 per dolar AS.
Pada Kamis (16/3/2023), nilai tukar rupiah pada Kamis pagi dibuka turun 51 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.433 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jatuh di awal perdagangan Kamis ini. Pelemahan rupiah hari ini tersenggol isu krisis Credit Suisse yang mengalami kesulitan likuiditas.

Pada Kamis (16/3/2023), nilai tukar rupiah pada Kamis pagi dibuka turun 51 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.433 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.382 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, masalah Credit Suisse memicu kekhawatiran pasar bahwa krisis perbankan Amerika Serikat menyebar ke Eropa. Hal itu mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti emas dan dolar AS.

"Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah sebagai aset berisiko hari ini terhadap dolar AS," kata Ariston dikutip dari Antara.

Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, didorong pembelian safe-haven setelah saham Credit Suisse jatuh menyusul pengungkapan kelemahan dalam laporan keuangan yang memperbaharui kekhawatiran investor bahwa krisis perbankan global yang meluas mungkin sedang terjadi.

Kejatuhan saham Credit Suisse ini menyusul kegagalan beberapa bank regional di Amerika Serikat dengan runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) California dan Signature Bank dari New York.

Saham Credit Suisse anjlok lebih dari 20 persen selama jam perdagangan, memicu kembali kekhawatiran tentang penularan sektor perbankan Amerika Serikat (AS) yang mendunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sepak Terjang Credit Suisse

Kurs Rupiah terhadap Dolar
Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Didirikan pada 1856, Credit Suisse adalah bank terbesar kedua di Swiss, dan memiliki pengaruh penting di pasar modal global. Sejak 2021, bank diganggu oleh berita negatif seperti kerugian investasi. Harga saham Credit Suisse terus turun, dan nilai pasarnya turun drastis.

Pada awal Februari, Credit Suisse membukukan rugi bersih sebesar 7,3 miliar franc Swiss untuk tahun 2022, sedangkan pada tahun 2021 rugi bersihnya sebesar 1,7 miliar franc Swiss.

Saham-saham di Credit Suisse, yang berjuang untuk pulih dari serangkaian skandal, telah terpukul selama 12 bulan terakhir. Saham itu bernilai sekitar 80 franc Swiss pada tahun 2008, tetapi menyusut menjadi 1,55 franc Swiss pada Rabu (15/3).

Penurunan terbaru dipicu ketika pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, mengatakan tidak dapat memberikan bantuan keuangan lebih lanjut untuk pemberi pinjaman yang kesulitan itu. Klien-klien kaya telah menarik miliaran dari bank.

Credit Suisse sedang melakukan perombakan besar-besaran, memotong biaya dan pekerjaan serta menciptakan bisnis terpisah untuk bank investasinya.

 


Gerak Rupiah Hari Ini

Kurs Rupiah terhadap Dolar
Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, Ariston menuturkan pelemahan rupiah bisa tertahan karena krisis perbankan tersebut memperbesar kemungkinan Bank Sentral AS atau The Fed akan menahan suku bunga acuannya atau tidak terlalu agresif menaikkan suku bunganya pada rapat mendatang.

Ia memproyeksikan potensi pelemahan rupiah ke arah 15.400 per dolar AS, dengan peluang tertahan di kisaran .350 per dolar AS.

Pada Rabu 15 Maret 2023, rupiah ditutup menguat tiga poin atau 0,02 persen ke posisi 15.382 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.385 per dolar AS.

Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS
Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya