Liputan6.com, Jakarta Harga emas melonjak pada Rabu karena para pedagang menyerap aset AS sebagai dampak lanjutan mengenai perkiraan keputusan suku bunga Federal Reserve.
Diktuip dari CNBC, Kamis (23/3/2023), harga emas naik 0,44 persen pada USD 1.949,6 per Oz
Baca Juga
Investor mencerna kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Federal Reserve, serta proyeksi Fed yang hanya menyerukan satu kenaikan lagi tahun ini.
Advertisement
"Komite akan memantau dengan cermat informasi yang masuk dan menilai implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata pernyataan pasca-pertemuan FOMC.
Sementara itu, dolar AS lebih rendah, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus USD 2.000 per Ons
Pasar emas melonjak dalam kurun waktu 3 tahun di tengah jatuhnya sektor perbankan. Bahkan analis memperkirakan harga emas bisa mencapai USD 2.000 per ons minggu ini, setelah Federal Reserve melakukan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada hari Rabu (22/3/2023) mendatang.
Dilansir dari laman Kitco News Senin, (20/3/2023) harga emas dunia tercatat naik dari USD 1.867 per ons menjadi di atas USD 1.980 minggu lalu. Harga emas membukukan kenaikan lebih dari USD 110 sejak kinerja terbaiknya sejak Maret 2020.
Sedangkan harga emas berjangka Comex bulan April terakhir diperdagangkan pada USD 1.988 per ons, naik USD 65 pada hari itu.
Kepala strategi komoditas global TD Securities Bart Melek mengatakan kondisi pasar saat ini tengah bersiap-siap untuk sepanjang minggu depan untuk melihat hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin, tetapi investor lebih fokus pada potensi jeda dan penurunan suku bunga yang mungkin terjadi.
Â
Advertisement
Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Setelah ayunan liar dalam ekspektasi kenaikan suku bunga minggu lalu, harga emas berada dalam posisi menang, menurut analis.
"Pasar menyimpulkan bahwa kita akan melihat Fed naik 25bps lagi dan kemudian mungkin duduk di atasnya untuk sementara waktu dan melihat apa yang terjadi,"Â kata Melek.
"Pandangan dari perspektif emas adalah gangguan yang diberikan dalam sistem perbankan dan kesediaan Departemen Keuangan AS untuk membantu, kita mungkin mendapatkan akomodasi yang memungkinkan inflasi bertahan lebih lama di level yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang baik untuk emas," lanjut dia.