Liputan6.com, Jakarta - Musim mudik lebaran 2023 ini diprediksi bakal meningkat tinggi, termasuk untuk masyarakat yang akan mudik dengan menyeberang menggunakan kapal ferry. PT ASDP Indonesia Ferry mengimbau masyarakat mengantongi tiket jauh hari sebelum waktu keberangkatan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkap alasannya. Salah satunya adalah kehabisan tiket untuk penyeberangan, seperti dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni yang trafiknya cukup tinggi.
Baca Juga
"Tidak ada penjualan tiket di pelabuhan atau dekat pelabuhan, khususnya dekat-dekat hari H, misalnya H-3. Tidak ada penjualan tiket arha penjualan pelabuhan," tegasnya dalam Media Gathering di Kantor ASDP Indonesia Ferry, Senin (10/4/2023).
Advertisement
Sehingga dia meminta masyarakat untuk mengantongi tiket lebih dulu. Dia juga mengimbau tidak ada pelaku perjalanan yang membeli tiket H-1 waktu keberangkatan, apalagi jika mendekati puncaknya di 19 April 2023 mendatang.
"Kalau H-1 apakah masih ada tiket? Saya gak jamin," ujarnya.
Shelvy mengatakan, banyak pelaku mudik lebaran 2023 ini yang mulai terbiasa dengan membeli tiket secara online. Baik itu melalui aplikasi Ferizy ataupun melalui mitra penjualan tiket. Dengan begitu, kemungkinan tiket tersedia pun menipis.
"Audah banyak perubahan perilaku yang beli tiket, jadi gak disarankan go show (pembelian tiket langsung)," terangnya.
Lebih Baik
Diberitakan sebelumnya, Layanan penyeberangan periode Angkutan Lebaran tahun 2023 dipastikan akan lebih baik dibandingkan tahun lalu, menyusul telah dilakukannya sinergi dan kolaborasi dalam manajemen mudik maupun arus balik oleh seluruh stakeholder demi kelancaran, keamanan, ketertiban dan keselamatan seluruh pengguna jasa.
Hal ini disampaikan pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ilham Malik yang optimis layanan mudik dan arus balik dengan kapal penyerangan khususnya di lintas Merak-Bakauheni pada masa Angkutan Lebaran 2023, bakal lebih baik dari Lebaran 2022.
Pemerintah bersama dengan seluruh operator penyeberangan dan stakeholder lainnya yang bertanggung jawab pada manajemen mudik dan arus balik Lebaran 2023 terutama di penyeberangan Jawa-Sumatera sudah mendapatkan lesson learned yang krusial, dari fenomena mudik Angkutan Lebaran tahun lalu.
"Perlu sinergi dan kolaborasi, khususnya manajemen mudik yang baik, sehingga setiap antisipasi dan perencanaan yang telah disusun untuk diimplementasikan pada layanan Angkutan Lebaran 2023 diyakini bisa mendukung kelancaran, termasuk meminimalisir dampak dari tingginya volume kendaraan yang akan menggunakan layanan penyeberangan di Merak-Bakauheni. Pasalnya, jumlah volume pemudik dan kendaraan pada tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu," katanya, Minggu (2/4/2023).
Advertisement
Distribusi Layanan
Ilham pun menyoroti sekaligus mengapresiasi rencana Pemerintah dalam pendistribusian layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk), yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak, ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.
Kendaraan roda dua, lanjutnya, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisir antrian.
"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan-Panjang, maka harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama Angkutan Lebaran, di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrian," katanya.