BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Gelombang Laut hingga 2,5 Meter di Pantai Wisata Bali

BMKG wilayah III Denpasar meminta masyarakat termasuk nelayan dan turis waspadai potensi tinggi gelombang laut di sejumlah pantai wisata Bali. Ptensi tinggi gelombang laut disebabkan suhu muka laut wilayah Bali.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mei 2023, 11:35 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2023, 11:35 WIB
Pantai Kuta Bali Bersiap Sambut Turis Asing
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat termasuk nelayan dan wisatawan untuk waspadai potensi tinggi gelombang laut hingga 2,5 meter di sejumlah pantai wisata Bali.(AFP/Sony Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat termasuk nelayan dan wisatawan untuk waspadai potensi tinggi gelombang laut hingga 2,5 meter di sejumlah pantai wisata Bali.

Berdasarkan pantauan BMKG untuk periode 21-22 Mei 2023, objek wisata pantai di Denpasar, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Badung berpeluang memiliki ketinggian gelombang laut sekitar 2-2,5 meter.

Selain itu, di Nusa Dua, Kabupaten Badung Bali diprediksi ketinggian gelombang laut mencapai hingga 2,5 meter dengan perkiraan hujan ringan pada 21 Mei 2023, antara pukul 14.00-20.00 WITA dan selebihnya cerah berawan.

Ketinggian gelombang laut di Kuta, Kabupaten Badung juga tergolong tinggi hingga dua meter dengan perkiraan hujan ringan pada 21 Mei 2023 antara pukul 14.00-20.00 WITA dan sisanya cerah berawan.

Kemudian di kawasan Sanur di Denpasar dan Tanah Lot di Kabupaten Tabanan diprediksi memiliki ketinggian gelombang laut hingga dua meter dengan perkiraan cuaca cerah berawan.

Adapun kecepatan angin di Bali diprediksi hingga 40 kilometer per jam atau sekitar 21,5 knot yang bertiup dari arah timur-tenggara.

“Kami imbau perhatikan informasi BMKG, khususnya peringatan dini cuaca dan iklim ekstrem,” ujar Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, ditulis Minggu, 21 Mei 2023.

BMKG menyebutkan kondisi cuaca itu disebabkan oleh suhu muka laut wilayah Bali berkisar 26-30 derajat Celsius. Selain itu, massa udara terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.

Sementara itu, ketinggian gelombang di perairan utara Bali diprediksi hingga dua meter, selatan Bali diprediksi hingga 3,5 meter, Selat Bali dan Selat Lombok diprediksi hingga tiga meter.

Pusat Meteorologi Maritim BMKG menyatakan kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar, yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Adapun kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


BMKG Minta Warga Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Foto Udara Lautan Sampah Mengendap di Marunda Kepu Jakarta Utara
Sampai saat ini, sampah plastik di wilayah pesisir Jakarta belum dapat tertangani dengan maksimal. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, akan ada fenomena fase bulan baru pada Jumat (19/5/2023). Fenomena ini berpotensi membuat pasang air laut yang dapat menyebabkan banjir pesisir atau rob.

"Waspada banjir pesisir. Durasi 19 Mei sampai dengan 24 Mei 2023," tulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam akun Instagramnya @bpbddkijakarta.

Banjir rob ini diprediksi terjadi pada pukul 20.00 sampai 00.00 WIB di wilayah pesisir DKI Jakarta seperti di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru.

"Diimbau untuk WASPADA terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir," tegas BPBD DKI.

BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/ gelombanglaut. 

"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," tambahnya.

 


BMKG Rilis Puncak Kemarau di Wilayah Kalsel, Masyarakat Diminta Waspada Bencana

Musim Kemarau, Harga Gabah Petani Alami Kenaikan
Petani memisahkan bulir padi dari tangkainya saat panen di sawah yang terletak di belakang PLTU Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pasokan beras dari petani akibat musim kemarau menyebabkan harga gabah naik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis Informasi iklim Dasarian. Hal ini terkait dengan pergantian musim hujan ke musim kemarau.

Kepala Klimatologi Kalsel, Goeroeh Tjiptanto tidak hanya menyampaikan informasi untuk jangka sepuluh hari ke depan, tetapi juga hasil monitoring hari tanpa hujan hingga prakiraan awal musim kemarau Tahun 2023.

“Peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut pada April 2023, pada awal didominasi masih ada hujan, hingga akhir didominasi oleh hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek,” ujar Goeroeh Tjiptanto pada Rapat Koordinasi Antisipasi dan Kesiapsiagaan Penanganan bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di aula BPBD Kalsel di Banjarbaru, Selasa (2/5/2023).

Merujuk pada peta analisis sifat hujan pada akhir April 2023, secara umum wilayah Kalsel pada dasarian III berada pada kriteria atas normal. Kemudian terdapat juga beberapa daerah yang berada pada kriteria bawah normal hingga normal.

Kemudian peta prakiraan peluang curah hujan pada awal Mei 2023 umumnya terjadi curah hujan antara 75 – 100 milimeter dengan peluang 20 – 40  persen dan 50 – 75 dengan peluang 30 – 60 persen. Kecuali sebagian kecil Kota Banjarmasin, sebagian kecil Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala bagian selatan, Banjar bagian selatan, dan Tanah Laut bagian barat diprakirakan terjadi curah hujan antara 20 – 50 milimeter dengan peluang 40 – 70 persen.

Prakiraan peluang curah hujan lebih besar dari 50 milimeter, secara umum wilayah Kalsel pada awal Mei 2023 peluangnya lebih besar dari 80 persen. Kecuali di sebagian kecil Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru, Kab. Barito Kuala bagian selatan, Kab. Tanah Laut bagian barat berkisar 30 – 50 persen. Ini mengalami penurunan peluang pada pertengahan Mei 2023.  

Prakiraan curah hujan pada bulan Mei sampai Juli 2023, untuk sampai Juni didominasi kriteria rendah hingga menengah. Pada Juli didominasi kriteria rendah.

Sementara prakiraan awal musim kemarau 2023, disebutkan berkisar pada pertengahan Mei sampai dengan awal Agustus, secara umum pada pertengahan Juni.

Kemudian untuk puncak musim kemarau, diprakirakan terjadi pada Agustus sebesar 42 persen dan September sebesar 58 persen. Perbandingan awal musim kemarau 2023 terhadap normal zona musim (zom) Kalsel diperkirakan 33 persen maju, 42 persen sama dan 25 persen mundur dari normal.

Melalui informasi iklim dari BMKG ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan koordinasi dengan seluruh elemen terkait melakukan penanggulangan bencana asap akibat Karhutla. Bencana yang kerap terjadi di wilayah Kalsel kala musim kemarau.

 

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya