Miris, Kesetaraan Gender di Ekonomi, Politik, Kesehatan Baru Tercapai 131 Tahun ke Depan

Laporan baru dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) memperkirakan bahwa perempuan tidak akan mencapai kesetaraan dengan laki-laki dalam 131 tahun atau sampai tahun 2154.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Jun 2023, 12:45 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 12:45 WIB
Pelonggaran aturan COVID di China meningkatkan kesibukan tahun Imlek
Pelancong berjalan di sepanjang concourse di Stasiun Kereta Api Beijing West di Beijing, Rabu, 18 Januari 2023. China pada Desember mencabut kebijakan "nol-COVID" yang ketat, melepaskan gelombang keinginan perjalanan yang terpendam, terutama di sekitar waktu terpenting China untuk pertemuan keluarga, yang disebut di China sebagai Festival Musim Semi, yang mungkin satu-satunya waktu di satu tahun ketika pekerja perkotaan kembali ke kampung halaman mereka. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender global tengah menghadapi tantangan. Laporan baru dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) memperkirakan bahwa perempuan tidak akan mencapai kesetaraan gender dengan laki-laki dalam 131 tahun atau sampai tahun 2154.

Laporan Kesenjangan Gender Global 2023 dari WEF, menyebut, kesenjangan gender secara keseluruhan — ukuran kesetaraan di seluruh bidang ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan berkurang hanya 0,3 persen. dibandingkan tahun lalu

"Kemajuan yang lambat dalam menutup kesenjangan tersebut dan indikasi paritas yang tergelincir di bidang-bidang seperti ekonomi menciptakan kasus yang mendesak untuk tindakan baru dan bersama," kata Saadia Zahidi, Direktur Pelaksana WEF dalam laporan tersebut, melansir CNN Business, Rabu (21/6/2023).

"Beberapa tahun terakhir telah ditandai dengan kemunduran besar untuk paritas gender secara global, dengan kemajuan sebelumnya terganggu oleh dampak pandemi Covid-19 terhadap perempuan dan anak perempuan dalam pendidikan dan tenaga kerja, diikuti oleh krisis ekonomi dan geopolitik," tulis Zahidi.

"Saat ini, beberapa bagian dunia mengalami pemulihan sebagian sementara yang lain mengalami kemunduran saat krisis baru terungkap," sebut.

Sebagi informasi, Indeks Kesenjangan Gender WEF mengukur paritas gender di 146 negara dan di empat bidang: partisipasi dan peluang ekonomi, pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup, serta pemberdayaan politik.

Paritas keseluruhan telah meningkat sebesar 4,1 poin persentase sejak WEF meluncurkan indeks tersebut pada tahun 2006.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesenjangan Partisipasi Ekonomi

Langit Biru Hiasi Jakarta
Gedung perkantoran saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara laporan WEF menunjukkan kemajuan di bidang pendidikan dan peningkatan dalam kategori kesehatan serta kelangsungan hidup dan pemberdayaan politik, kesenjangan partisipasi ekonomi menunjukkan beberapa kemunduran.

"Pemulihan dari guncangan dan polikrisis berikutnya berjalan lambat dan, sejauh ini, tidak lengkap, dan konteks saat ini, ditambah dengan perubahan teknologi dan iklim, berisiko menyebabkan kemunduran lebih lanjut dalam pemberdayaan ekonomi perempuan," menurut laporan tersebut.

"Tidak hanya jutaan perempuan dan anak perempuan kehilangan akses dan peluang ekonomi, tetapi pembalikan ini juga memiliki konsekuensi luas bagi ekonomi global," katanya.

WEF memperkirakan bahwa dibutuhkan 169 tahun untuk mencapai paritas ekonomi global dan 162 tahun untuk paritas politik.

 


Hanya 9 Negara yang Berhasil Menghentikan 80 Persen Kasus Kesenjangan

Langit Biru Hiasi Jakarta
Pria main skateboard saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

WEF mengungkapkan, sejauh ini hanya ada sembilan negara yang telah menutup setidaknya 80 persen dari kesenjangan mereka, yakni Islandia, Norwegia, Finlandia, Selandia Baru, Swedia, Jerman, Nikaragua, Namibia, dan Lituania.

Untuk tahun ke-14, Islandia adalah negara yang paling setara terhadap gender dengan menutup 91,2 persen kesenjangannya, menurut WEF.

Amerika Serikat berada di urutan ke-43, dengan skor paritas 74,8 persen.

Amerika Serikat turun dalam peringkat keseluruhan dari tahun lalu (ketika berada di urutan ke-27 dengan paritas 76,9 persen) sebagai akibat dari penurunan tajam dalam indeks pemberdayaan politik, yang mengukur kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di tingkat keputusan politik tertinggi- membuat.

"Mempercepat kemajuan menuju paritas gender tidak hanya akan meningkatkan hasil bagi perempuan dan anak perempuan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi dan masyarakat secara lebih luas, menghidupkan kembali pertumbuhan, mendorong inovasi, dan meningkatkan ketahanan," tulis Zahidi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya