LPG 3 Kg Langka di Banyuwangi, Pertamina Langsung Gelar Operasi Pasar

Warga perlu mengantre berjam-jam untuk akibat elpiji 3 kg langka. Harganya pun meningkat, dari semula Rp 18 ribu, menjadi Rp 25 ribu per tabung.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 24 Jul 2023, 21:37 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 21:37 WIB
2023, Pemerintah Perketat Pembelian LPG 3 Kg
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kg untuk dijual kembali di kawasan Jakarta. PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga langsung turun tangan merespons laporan kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga langsung turun tangan merespons laporan kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah. Salah satunya, adanya laporan kelangkaan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut catatan, kelangkaan di Banyuwangi terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, warga perlu mengantre berjam-jam untuk akibat elpiji 3 kg langka. Harganya pun meningkat, dari semula Rp 18 ribu, menjadi Rp 25 ribu per tabung.

Merespons hal itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lapangan. Untuk Banyuwangi sendiri langsung direspons dengan operasi pasar.

"Bahkan tadi beberapa lokasi yang disebutkan tadi seperti Banyuwangi kita bersama pemerintah daerah melihat langsung di lapangan, bila memang nanti diperlukan tambahan kita akan kucurkan,” kata dia saat ditemui di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (24/7/2023).

Melalui operasi pasar ini, Irto berharap kelangkaan bisa diredam dengan kucuran pasokan LPG ke masyarakat. "Di Banyuwangi itu kita juga akan ada operasi pasar. Intinya kita akan siapkan sesuai kebutuhan masyarakat, mudah-mudahan tidak ada kelangkaan," ungkapnya.

Irto menjelaskan, pada prinsipnya Pertamina Patra Niaga akan menyalurkan elpiji subsidi 3 kg sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan. Meski begitu, menurut catatannya, ada beberapa wilayah yang mengalami kelebihan pasokan. “Di beberapa lokasi pun kita lihat sudah cukup banyak yang over, tapi kita tetap salurkan,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Warga Banyuwangi Sulit Dapat LPG

Ilustrasi Gas Elpiji 3 Kilogram (Istimewa)
Ilustrasi Gas Elpiji 3 Kilogram (Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, Salah satu warga Banyuwangi, Jeni (50) mengaku, sudah tiga hari ini tidak bisa memasak, karena tidak ada gas LPG 3 kilogram. Sehingga dia terpaksa membeli masakan siap saji untuk makan setiap harinya.

"Kenapa ini gas ini kok bisa langkah seperti ini. Saya sudah tiga hari tidak masak karena tidak ada gas, masak di Banyuwangi terjadi Kelangkaan seperti ini," sesal Jeni sembari mengantre mendapatkan gas LPG 3 kilogram Senin ( 25/7/2023)

Kata Jeni, selain langka, harga gas 3 kilogram di tingkat pangkalan juga naik. Dari yang harga normalnya Rp.18 ribu per tabungnya, saat ini sudah mencapai Rp.22 ribu hingga Rp.25 ribu per kilogramnya.

"Saya tidak mempermasalahkan kenaikan itu, tapi yang penting barangnya ada. Naik tapi barangnya tidak ada ini kan justru menyulitkan kita, karena mau masak tidak bisa, kembali menggunakan kayu juga tidak bisa, siapa yang jualan kayu sekarang," tegasnya.

Jeni merasa cukup lega, dengan adanya operasi pasar gas 3 kilogram ini. Karena selain bisa mendapatkan gas, harganya juga murah.

"Alhamdulillah operasi pasar Ini paling tidak membantu kami mendapatkan gas. Harganya juga murah yaitu Rp.16 ribu per tabung, tapi hanya boleh membeli 1 tabung saja per orang, dan membawa KTP," papar Jeni

Jeni berharap, kelangkaan gas 3 kilogram ini segera bisa diatasi, karena membuat masyarakat resah. "Kan tidak pantas di Banyuwangi terjadi Kelangkaan gas 3 kilogram. Tolong segera diatasi ini biar tidak berlarut- larut," tegasnya.

 


Hanya Untuk Warga Kurang Mampu

Elpiji 3 Kilogram
Elpiji 3 kilogram.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal kelangkaan gas LPG bersubsidi di beberapa daerah.

Dia menegaskan bahwa gas LPG bersubsidi yang diperebutkan sejumlah pihak, hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu.

"LPG terutama yang bersubsidi, ini memang diperebutkan di lapangan dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus digarisbawahi," jelas Jokowi di Pasar Bululawang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Dia enggan menjelaskan secara detail penyebab kelangkaan gas LPG bersubsidi. Jokowi meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

"Jadi mengenai kelangkaan Pak Menteri BUMN yang jawab karena menyangkut Pertamina di bawah beliau, tanyakan," ujar dia.

 


Langka di Beberapa Daerah

Subsidi Energi
Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seperti diketahui, LPG 3 kg langka di beberapa daerah seperti terjadi di Magetan, Banyuwangi, dan sejumlah daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Ketentuan penyaluran subsidi LPG 3 kg ini sebenarnya sudah diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No. 37. 37.K/MG.05/MEM.M/2023 tanggal 27 Februari 2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran dan Keputusan Dirjen Migas Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 tanggal 28 Februari 2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya