Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen lebih baik dibandingkan beberapa negara maju, seperti Singapura, Jerman, Korea Selatan hingga Amerika Serikat.
"Pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-2 2023 tumbuh positif di angka 5,17 persen secara year on year, atau secara quarter to quarter adalah 3,86 persen atau semester to semester tumbuh 5,11 persen. Dibanding negara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat dengan inflasi yang terkendali," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Baca Juga
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 masih dibawah China yang mencapai 6,30 persen, dan di bawah Uzbekistan 5,60 persen.
Advertisement
Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 masih lebih baik dibandingkan negara Vietnam 4,14 persen, Mexico 3,66 persen, Amerika Serikat 2,70 persen, Taiwan 1,45 persen, Saudi Arabia 1,10 persen, Korea Selatan 0,87 persen, Singapura 0,70 persen, Lithuania 0,59 persen, Prancis 0,40 persen, Jerman minus 0,62 persen.
"Fundamental ekonomi kita Solid dan kita lihat pertumbuhan kita hanya dibawah Cina 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen. Beberapa negara lain seperti, Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman mengalami kontraksi," ujarnya.
Menurut Airlangga pencapaian tersebut, menjadikan Indonesia kembali masuk kategori upper middle income country. Ia pun optimis ke depannya produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai USD 5.500.
"Capaian itu diperoleh Indonesia dan Indonesia kembali menjadi upper middle income country, berdasarkan data daripada World Bank di akhir Juli 2023. Jadi kita di angka USD 4.580, kita berharap di akhir 2024 nanti kita bisa mencapai USD 5.500," pungkasnya.
7 Kuartal Beruntun Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5%
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y).
"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Edy mengaskan kembali, meskipun ditengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,17 persen (yoy).
Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter). Hal itu sejalan dengan pola ditahun-tahun sebelumnya, yakni pertumbuhan triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen, secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.
"Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," imbuhya.
Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal II-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.075,7 triliun.
Â
Advertisement
Lapangan Usaha
Dilihat dari sisi lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan kontruksi terus tumbuh moderat.
Disisi lain, terdapat tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, diantaranya transportasi dan pergudangan tumbuh 15,28 persen, akomodasi dan makan minum 9,89 persen, serta jasa lainnya tumbuh 11,89 persen.
Pertumbuhan tiga sektor ini ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional, serta libur lebaran dan libur sekolah.