Liputan6.com, Jakarta Pasar Tanah Abang dikabarkan sepi pengunjung. Meski, keadaan ini dinilai normal karena bukan berada pada periode puncak kegiatan belanja masyarakat di Pasar Tanah Abang.
Pengelola Pasar Tanah Abang Blok A, Hery Supriyatna mengamini kalau pasar yang dikelolanya tersebut mulai sepi pengunjung. Namun keadaan ini masih dalam batas normal.
Baca Juga
"Kalo sepi memang kondisi pasar sedang sepi karena pasca idul fitri dan idul adha, biasanya siklus ini terjadi tiap tahun, biasanya pasar kembali ramai lagi jelang akhir tahun atau 5-6 bulan sampai momen puasa lebaran tahun depan," katanya kepada Liputan6.com, Senin (18/9/2023).
Masih Dalam Kondisi Normal
Menurutnya, kondisi kunjungan ke Pasar Tanah Abang Blok A masih dalam rasio normal seperti sebelum pandemi. Meski ada beberapa kios yang tutup, dia menyebut itu karena belum tersewa atau belum terjual.
Advertisement
"Kalau untuk blok A tanah abang, kios buka dan tutup masih terbilang normal ya, 83-85 perse kios masih buka. Selebihnya kios yang tutup itu karena memang belum terjual atau tersewa, kondisi seperti ini masih sama dengan kondisi normal sbelum pandemi," ungkapnya.
Senada, Pengelola Pasar Tanah Abang Blok B, Japar mengaku saat ini kondisi sepi karena bukan pada masa puncak masyarakat untuk belanja.
"Iya karena bukan masanya," ungkapnya.
Â
Sepi Pembeli
Diberitakan sebelumnya, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat hampir selalu ramai setiap hari, bahkan saking ramainya kerap menimbulkan kemacetan di sekitar kawasan tersebut. Namun baru-baru ini viral di media sosial, sejumlah pedagang mengeluh kondisi Pasar Tanah Abang kini semakin sepi pengunjung sehingga berdampak pada menurunya penjualan di toko mereka.
Dalam beberapa video yang dibagikan akun TikTok @boutiq_jakarta, kondisi pasar yang disebut sebagai pusat grosir pakaian terbesar di ASEAN itu tampak sepi pengunjung. Saking sepinya beberapa toko bahkan terlihat tutup. "Saya laku 1 pcs pun sangat-sangat bersyukur," tulis keterangan sebuah unggahan, pada Kamis (7/9/2023).
Selain itu, pemilik akun TikTok @shintyabenz juga mengeluh perihal kondisi Pasar Tanah Abang yang semakin sepi. Bahkan mereka mengaku sejak pagi hingga sore tidak ada barang yang terjual.
"Kami jualan dari pagi sampe sore tapi nggak ada yang beli. Toko sepi banget, yang lewat pun cuma satu, dua orang doang," terang pemilik akun. Situasi itu cukup mengejutkan dan sejumlah orang bahkan ada yang meragukan kebenaran video tersebut karena tidak percaya Pasar Tanah Abang atau sering disebut Tenabang bisa begitu sepi.
Menurut beberapa pemlik kios, Pasar Tanah Abang kini memang makin sepi pembeli, meskipun masih ramai orang yang berlalu lalang di sana. Beberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Â
Advertisement
Marak Jualan Online
Meskipun begitu, mereka tetap berusaha menawarkan barang dagangan kepada setiap orang yang melewati toko mereka. "Ya, namanya jualan begini.
Kadang ramai, kadang juga tidak. Sekarang memang jadi jauh lebih sepi, karena banyak orang lebih senang belanja online," ungkap Rizal, salah seorang pedagang di sana, dilansir dari Merdeka.com, 2 September 2023.
Pandemi Covid-19 yang pernah melanda dan meningkatnya tren belanja online menjadi seperti momok yang menakutkan bagi para pedagang seperti Rizal. Tidak banyak hal yang dapat dia lakukan, selain terus berikhtiar, berharap ada perkembangan pada usahanya.
Rizal juga mengungkapkan pernah berpindah haluan untuk berjualan secara online. Alih-alih mendapat untung, dia justru mengalami kerugian karena persaingan yang cukup sengit dan pedagang yang kerap kali membanting harga. Meskipun tokonya tak lagi ramai seperti dulu, berjualan di pasar masih memberi untung dan membuat Rizal tetap meneruskan usaha milik pamannya yang kini dia kelola.
Bagi pedagang pakaian itu, berjualan secara langsung memiliki esensi tersendiri karena pembeli dapat melihat dan mencoba produk yang dibelinya, sehingga mengurangi kemungkinan pembeli akan merasa kecewa karena produk yang tidak sesuai.