Mendag: Harga Beras Naik, Rakyat Jangan Sampai Susah

Mendag Zulkifli Hasan memimpin Operasi Pasar Beras di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah demi menjaga harga beras tetap stabil

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 24 Sep 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2023, 21:00 WIB
Mendag Zulkifli Hasan saat memimpin Operasi Pasar Beras di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah pada Minggu (24/9/2023).
Mendag Zulkifli Hasan memimpin Operasi Pasar Beras di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah demi menjaga harga beras tetap stabil.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjamin pasokan beras tersedia di pasar dengan harga terjangkau. Salah satunya dengan melakukan Operasi Pasar di berbagai wilayah agar harga beras stabil.

Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan saat memimpin Operasi Pasar Beras di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah pada Minggu (24/9/2023). 

Hadir mendampingi Mendag pada kegiatan ini Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi, dan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta Aryo Widyandoko.

"Pemerintah berusaha keras, jangan sampai rakyat susah karena kenaikan harga beras. Untuk itu, Pemerintah terus melakukan Operasi Pasar," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Bansos Beras

Zulkifli Hasan menyampaikan, Pemerintah memberikan Bantuan Pangan berupa beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masing-masing sebanyak 10 kg.

Selain itu, masyarakat juga dapat membeli beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras yang disediakan oleh Perum Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg untuk wilayah I (termasuk wilayah Jawa).

"Pemerintah telah memberikan Bantuan Pangan Beras dan melaksanakan program SPHP Beras Medium, mudah-mudahan harga beras tidak naik lagi dan berangsur turun. Masyarakat juga dapat membeli beras yang disediakan Perum Bulog sesuai dengan harga yang telah ditentukan Pemerintah," lanjut Mendag Zulkifli Hasan.

 

Pantauan Harga Pangan

Mendag Zulkifli Hasan meninjau Pasar Sentral Timika Baru di Mimika, Papua Tengah pada Selasa (19/9/2023)
Mendag Zulkifli Hasan meninjau Pasar Sentral Timika Baru di Mimika, Papua Tengah pada Selasa (19/9/2023)

Sebelumya, Mendag Zulkifli Hasan telah memimpin Pasar Murah dan Operasi Pasar beras di Kab. Mimika, Papua Tengah, Kab. Sumba Barat dan Kab. Sumba Barat Daya di Nusa Tenggara Timur; Kota Jambi; serta Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada kegiatan hari ini, Mendag juga melakukan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Legi. Menurutnya, harga bapok di Pasar Legi sangat terjangkau dan pasokannya cukup.

"Harga bapok, khususnya di Pasar Legi cukup murah dan terjangkau. Harga beras sudah tidak naik. Pemerintah hadir untuk rakyat," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, harga beras medium tercatat Rp13.000/kg, beras premium Rp14.000/kg, beras medium Bulog Rp 10.800/kg, gula pasir Rp14.000/kg, minyak goreng curah Rp13.200/liter, minyak goreng kemasan Rp21.000/liter, minya goreng Minyakita Rp14.000/lIter, tepung terigu Rp12.500/kg.

Sementara untuk harga daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam rasRp33.000/kg, telur ayam ras Rp23.500/kg, cabai merah Rp30.000/kg, cabai merah besar Rp30.000/kg; cabe rawit merah Rp22.000/kg, bawang merah Rp18.000/kg, bawang putih honan Rp29.000/kg, serta bawang putih kating Rp31.000/kg

Waspada Harga Pangan Naik Gara-Gara El Nino

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali menteraktir emak-emak. Kali ini, Zulhas teraktir emak-emak dengan paket sembako di Pasar Sentral Timika, Papua
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali menteraktir emak-emak. Kali ini, Zulhas teraktir emak-emak dengan paket sembako di Pasar Sentral Timika, Papua, Selasa (19/9/2023).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi musim El Nino. Menurutnya, musim El Nino ini akan mempengaruhi produksi pangan dan harga pasar.

Menurut dia, mulainya musim El Nino di Indonesia bisa memengaruhi pangan dan menaikkan harga di pasar tradisional.

"Jadi gini, ini sudah masuk El nino. Jadi kalau saudara-saudara lihat di berita itu panasnya luar biasa. Sebagai contoh ASEAN seperti di negara Malaysia dan lainnya itu panasnya sangat luar biasa. Jadi El Nino ini sangat berpengaruh pada produksi pangan. Karena, ada beberapa komoditi yang sudah naik harganya," ucap Mendag di acara Grand opening Okabe Gallery, Tangerang, Jumat (19/5/2023)

Zulhas kemudian menambahkan, berbeda dengan negara-negara lain seperti Eropa dan Amerika Latin, produksi pangan di negara-negara tersebut berangsur-angsur membaik.

"Berbeda dengan negara barat seperti di Amerika latin itu produksinya bagus, seperti gandum bagus dan lainnya juga," katanya.

"Kalau di Asia seperti India, Tiongkok dan lainnya itu cuacanya sedang panas sekali. Kita khawatirkan hal ini akan berpengaruh kepada kondisi pangan," tambahnya.

Pernyataan Kementan

Kemarau Panjang Akibat El Nino
Adapun sektor yang paling terdampak dari fenomena El Nino adalah sektor pertanian, utamanya tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Rendahnya curah hujan tentunya akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan akan mengalami gagal panen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di samping itu, Kementrian Pertanian sebelumnya menyatakan dalam situs resminya bahwa El Nino merupakan fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan air di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih hangat dari biasanya.

Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan fenomena cuaca global yang dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap iklim di berbagai wilayah tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Singkat kata, El Nino umumnya memicu kekeringan di wilayah Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya