Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengaku siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM, meskipun subsidi yang diberikan Pemerintah dikurangi.
“Seharusnya (ke depan) kita tidak usah bergantung pada subsidi (KUR) dari pemerintah untuk mensupport UMKM, tanpa harus disubsidi oleh pemerintah," kata SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz di Toba, Sumatera Utara, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga
Optimisme dilatarbelakangi lantaran kinerja penyaluran KUR Bank Mandiri berjalan dengan baik. Menurutnya, jika subsidi KUR dari Pemerintah bisa dikurangi, maka beban APBN dapat dialihkan untuk kebutuhan subsidi lainnya.
Advertisement
“Sehingga subsidi bisa dialihkan ke lainnya. Kita akan bantu pemerintah agar bisa memberikan bunga subsidi yang sesuai kepada UMKM. Bank Mandiri siap bantu pemerintah. Kita sanggup untuk itu,” ujarnya.
Adapun Bank Mandiri mencatat sampai akhir Agustus 2023 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 20,52 triliun kepada lebih dari 195 ribu debitur di seluruh Indonesia.
“Penyaluran KUR merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM,” ujarnya.
Ashraf menilai, selaras dengan komitmen Pemerintah, Bank Mandiri optimis sektor UMKM punya peluang besar untuk tumbuh.
Pihaknya berharap dengan adanya KUR, para pelaku UMKM dapat memperluas usahanya, meningkatkan omzetnya, dan menciptakan lapangan kerja baru.
"Kami juga terus melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para debitur KUR agar mereka dapat mengelola usahanya dengan baik dan profesional,” ujarnya.
Penyaluran KUR
Lebih lanjut, penyaluran KUR Bank Mandiri 2023 telah mencapai 42,76 persen dari target KUR yang dialokasikan oleh Pemerintah.
Untuk rinciannya, realisasi KUR tesebut sebagian masuk ke sektor produksi atau sebesar 62,07 persen atau sebesar Rp 12,7 triliun meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 59,73 persen.
Salah satunya sektor pertanian yang menyumbang 32,59 persen KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 6,87 triliun. Disusul sektor Jasa Produksi dan industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 20,17 persen dan 7,33 persen dari total realisasi KUR perseroan.
Advertisement