Liputan6.com, Jakarta Realisasi investasi di megaproyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara sudah mencapai Rp35 triliun. Ditargetkan, di akhir tahun 2023, realisasi investasi tembus Rp45 triliun.
Baca Juga
"Saat ini adalah Rp35 triliun ini nilainya dalam bentuk proyek. Dan next groundbreaking ditargetkan 10 (Rp10 triliun) lagi. Di tahun ini 2023 target kita adalah 45 triliun untuk mewujudkan ekosistem kota di 2024," ujar Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, dalam media briefing pada Senin (20/11).
Agung menjabarkan, realisasi investasi terbagi menjadi beberapa tahap groundbreaking. Misalnya saja, pada groundbreaking tahap pertama, nilai investasi yang terealisasi sebesar Rp23 triliun.
Advertisement
Pada tahap ini, proyek yang dikerjakan adalah pembangunan mal, hotel, perkantoran, dan ruang terbuka hijau. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam konsorsium ini yaitu Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Mulia Group, Astra, Alfamart dan lainnya.
Realisasi Investasi
Selanjutnya, realisasi investasi melalui PSSI yang bermitra dengan federasi sepakbola dunia FIFA, dengan membangun lapangan latih.
Di groundbreaking tahap kedua, realisasi investasinya sebesar Rp12,5 triliun. Proyek yang dibangun pada tahap ini yaitu rumah sakit dan institusi pendidikan. Mayapada Hospital, Jakarta Intercultural School, Pakuwon Group, turut menjadi konsorsium pada groundbreaking tahap 2.
Di penghujung 2023, Otorita IKN menargetkan realisasi investasi sebesar Rp10 triliun dapat terlaksana saat groundbreaking pembangunan Kebun Raya dan Reforestasi Hutan Ibu Kota Nusantara, Crowd-sourcing untuk Reforestasi.
"Kita maraton betul, September, November, Desember, tapi waktunya tentunya kita menunggu dari Bapak Presiden, dan kita targetkan Rp10 triliun lagi supaya capai target Rp45 triliun," ucap dia.
9 Investor Siap Bangun Perumahan di IKN, Ada dari China
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Agung Wicaksono, menyebut ada sembilan calon investor yang akan berpartisipasi dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
"Total tadinya ada 10 tapi menjadi sembilan memprakarsa (calon investor) ternyata sepertiganya adalah asing, tiga di antaranya dari luar negeri, yaitu dua Malaysia dan satu dari Tiongkok," kata Agung dalam Konferensi Pers Update Pembiayaan & Investasi di IKN, secara daring, Senin (20/11/2023).Agung menjelaskan, terdapat beberapa proses yang perlu dilalui oleh investor sebelum memulai berinvestasi di IKN. Proses pertama, yakni penyerahan surat pernyataan minat (LOI).
Kedua, tinjauan dan penilaian sektor skala poritas LOI. Selanjutnya, tahapan ketiga yakni one on one meeting. Keempat, penyerahan surat konfirmasi. Kelima, surat tanggapan dari Otorita IKN kepada investor. Keenam, perjanjian kerahasiaan dan permohonan data NDA dan Data Request.
Kemudian, tahapan ketujuh, studi kelayakan. Pada tahap ini, dari sembilan calon investor itu masih berada dalam tahap penyelesaian studi kelayakan (feasibility study) sebelum akhirnya masuk ke tahapan lelang. Terkahir, tahapan ke delapan yakni kesepakatan.
"Jadi, di delapan tahap itu sudah sampai nomor tujuh. Tinggal tahapan kedelapan karena ini skemanya KPBU nanti akan didlakukan pengadaan atau lelang, ynag kalau tidak ada peminat yang mampu menyamai mereka maka mereka akan dipilih sesuai skema KPBU," ujarnya.
Advertisement
Daftar Investor Asing
Adapun perusahaan asingnya, berasal dari Tiongkok yaitu CITIC Construction. Perusahaan ini akan membangun sebanyak 60 tower ASN untuk Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
Selanjutnya, perusahaan dari Malaysia yaitu Maxim yang akan membangun 10 tower untuk ASN, dan perusahaan IJN
Perusahaan asal Malaysia, yakni Maxim membangun 10 tower hunian ASN. Kemudian, perusahaan asal Malaysia IJN, yang akan membangun 20 tower ASN.
"Hal tersebut menunjukkan investor asing sudah masuk di sektor hunian. Sebagian dari mereka sudah menyelesaikan studi kelayakan. Tinggal tahapan kesepakatan," ujarnya.
Sementara sisanya berasal dari dalam negeri, yaitu Summarecon yang akan membangun sebanyak enam tower Hunian ASN. Kemudian, ada Trinitiland yang akan membangun 8 tower hunian ASN, dan PT Nindya Karya yang akan membangun 8 civil servant towers, Intiland membangun 109 town house atau kompleks perumahan.
Selain itu, juga ada Ciputra yang akan membangun 10 tower dan 20 townhouse, serta PT Rockfields Properti Indonesia akan membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak.