PUMA Akhiri Sponsorship Timnas Israel, Ini Alasannya

Juru bicara Puma menuturkan, kontrak perusahaan dengan beberapa federasi termasuk Serbia dan Israel akan berakhir pada 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Des 2023, 10:52 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 10:51 WIB
Puma Akhiri Sponsorship Timnas Israel, Ini Alasannya
Merek olahraga asal Jerman Puma akan berhenti sponsori tim sepak bola nasional Israel pada 2024. (Foto: Unsplash/Leon Seibert)

Liputan6.com, Jakarta - Merek olahraga Puma akan berhenti sponsori tim sepak bola nasional Israel pada 2024. Produsen sepatu olahraga ini menyatakan, kalau langkah itu tidak berkaitan dengan seruan boikot terhadap Israel.

Mengutip laman Aljazeera, ditulis Rabu (13/12/2023), juru bicara perusahaan menuturkan, langkah tersebut direncanakan sejak tahun lalu dan tidak terkait dengan seruan boikot konsumen terhadap Israel di tengah perang Gaza.

Puma telah lama hadapi seruan boikot atas aliansi mereknya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). Akan tetapi, seruan itu meningkat selama dua bulan serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina.

Juru bicara Puma menuturkan, kontrak perusahaan dengan beberapa federasi termasuk Serbia dan Israel akan berakhir pada 2024 dan tidak akan diperpanjang, demikian menurut pernyataan yang dikirim melalui email ke kantor berita Reuters.

Juru bicara Puma menuturkan akan segera mengumumkan kesepakatan dengan beberapa tim nasional (timnas) baru, sebagai bagian dari strategi lebih sedikit lebih besar lebih baik.

Memo internal Puma yang dilihat Financial Times yang pertama kali melaporkan berita itu juga konfirmasi perubahan tersebut. Memo itu menyatakan Puma akan terus evaluasi semua kemitraan yang ada serta peluang lain yang akan datang untuk memastikan memiliki daftar tim nasional yang kuat.

Puma pertama kali menandatangani kontraknya dengan IFA untuk menyediakan perlengkapan bagi pemain pada 2018.

Sejak itu, perusahaan tersebut menghadapi seruan boikot dan aktivis yang mengatakan IFA juga mencakup tim-tim yang berbasis di pemukiman khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, yang merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional.

Perusahaan-perusahaan global yang mendukung Israel hadapi seruan boikot yang semakin meningkat dari gerakan Boycott, Divest, Sanctions (BDS) yang dipimpin Palestina sebelum dan selama perang Gaza.

Awal pekan ini, perusahaan fesyen Zara menarik kampanye iklan dari situsnya, setelah mendapat reaksi keras karena meniru adegan penderitaan di Gaza dan memicu seruan boikot dari aktivis pro-Palestina.

NCT 127 Didesak Akhiri Kontrak dengan PUMA yang Dituding Danai Israel untuk Bantai Warga Palestina

Foto sepatu  Creeper PUMA
Creeper x Rihanna memberikan perlawanan antara sikap merendahkan dan penuh percaya diri. (Foto: BCW Indonesia untuk PUMA)

Sebelumnya diberitakan, sejumlah penggemar grup idol NCT 127 membanjiri media sosial PUMA dengan komentar negatif. Kontroversi tersulut setelah PUMA mencuit tentang kampanye terbaru mereka, PUMA TUFF, dengan menampilkan NCT 127 sebagai modelnya.

Grup di bawah naungan SM Entertainment itu bergabung dengan PUMA sebagai duta label pakaian olahraga itu untuk kawasan Asia Pasifik pada Agustus 2022. Namun, kemitraan mereka kini jadi sorotan setelah PUMA disebut berhubungan erat dengan Israel. Demikian mengutip dari kanal Lifestyle Liputan6.com.

Media sosial X, sebelumnya dikenal dengan Twitter, dibanjiri para penggemar yang mengekspresikan kekhawatiran mereka. Sejumlah penggemar NCT 127 kemudian menuntut agar idolanya segera mengakhiri kontrak mereka dengan PUMA.  Mereka juga meminta konten promosi label tersebut dihentikan.

"@NCTsmton_127 tolong akhiri kontrakmu dengan PUMA dan hentikan perilisan konten promosi mendatang dengan para member. puma mendanai genosida rakyat Palestina. Kami, sebagai fans nct 127, tidak ingin para anggota dihubungkan dengan bisnis yang mendukung negara apartheid," tulis seorang warganet, dikutip dari Koreaboo, Minggu (29/10/2023).

"Tolong jangan dukung puma, mereka mendanai genosida warga Palestina," kata warganet berbeda.

"Kami tidak mendukung brand yang mendanai genosida dan pembunuhan massal warga Palestina dan kami mendesak semua orang untuk tidak lagi mengikuti akun mereka di Twitter dan instagram dan berhenti mendukung konten apapun dan produk apapun yang mereka keluarkan," tambah yang lain.

Menurut BDS Movement, sebuah gerakan yang dibuat warga Palestina untuk kebebasan, keadilan, dan kesetaraan, Puma terlibat dalam pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia karena telah mensponsori Asosiasi Sepakbola Israel (IFA). Asosiasi ini dilaporkan mencakup tim-tim pemukiman Israel yang menduduki tanah Palestina secara ilegal.

 

Respons PUMA Makin Membuat Fans Marah

Disambangi NCT 127, Intip Tampilan Baru Gerai PUMA di Pondok Indah Mall 2 yang Lebih Segar
Desain baru gerai PUMA di PIM 2 ini juga dikunjungi oleh Brand Ambassador PUMA untuk wilayah Asia Pasifik, NCT 127. [Instagram/pumaindonesia]

Selain itu, pemegang lisensi eksklusif Puma saat ini dan sebelumnya di Israel diklaim beroperasi di pemukiman ilegal Israel. Lebih dari 200 klub olahraga Palestina dilaporkan telah meminta Puma untuk mengakhiri kesepakatan sponsorship dan berhenti mendukung perampasan tanah ilegal yang dilakukan Israel.

Tuduhan ini telah menyusahkan para penggemar NCT 127, yang kini khawatir idola favorit mereka dikaitkan dengan merek yang terlibat dalam kontroversi semacam itu. Situasi semakin buruk ketika akun media sosial resmi Puma menyembunyikan ratusan cuitan yang meminta pemutusan kontrak dan menyebut Palestina sebagai alasan di balik permintaan mereka.

"Tidak bisa dipercaya bahwa mereka menyembunyikan balasan dari para penggemar yang memninta kontrak 127 dengan puma diakhiri karena brand ini mendanai genosida warga Palestina," tulis seorang warganet.

"Anda memalukan karena aktif menyembunyikan balasan yang menyerukan pemutusan kontrak 127. ingat bahwa puma mendanai genosida di palestina. boikot puma. tidak mendukung dan membeli produk mereka," imbuh yang lain.

Tindakan PUMA seolah menambah bahan bakar ke dalam api. Kemarahan para penggemar bertambah, mereka semakin membanjiri akun media sosial SM Entertainment dan NCT 127 untuk segera mengakhiri kontrak dan mengirim spam ke media sosial Puma dengan permintaan mereka.

 

Rayakan Ulang Tahun Porsche 911 ke-60, Puma Buat Sepatu Edisi Khusus

Sepatu Puma Edisi Porsche
Porsche Bersama Puma Merilis Sepatu Edisi Porsche

Sebelumnya diberitakan, Porsche merayakan ulang tahun 911 ke-60 dengan meluncurkan Porsche 911 S/T dan juga Porsche Lifestyle Group berkolaborasi bersama Puma meluncurkan 2 sepatu edisi khusus yang akan dijual di acara presale pada 5 September mendatang.

Sepatu ini merupakan sneaker Puma yang terinspirasi dari siluet Porsche 911 S 2.5 Tahun 1972. Sepatu ini dilapis dengan suede berwarna biru, dilengkapi dengan lapisan bawah kulit halus dan lidahnya dengan jahitan merah. 

Lalu juga disematkan nomor 56 pada belakang sepatu untuk penghormatan kepada mobil yang bersejarah pada waktu itu. Untuk sepatu ini dijual dengan terbatas yang hanya 1.972 pasang saja.

Kemudian model yang kedua terinspirasi oleh Porsche 911 S/T yang terbaru. Sepatu ini dilabur dengan warna abu-abu sesuai dengan warna eksterior, pada lapisan sepatu menggunakan warna coklat cognac yang mengacu pada interior mobil. Kemudian nomor 63 disematkan di belakang tumit sepatu yang merepresentasikan tahun lahirnya Porsche 911.

Untuk model sepatu ini diproduksi sebanyak 1.963 pasang. Untuk kedua model sepatu ini terdapat sebuah hang tag bertuliskan 60 tahun Porsche 911.

Pemesanan sepatu ini baru tersedia pada 6 September dan bisa dibeli di website Porsche atau Museum Porsche di Stuttgart-Zuffenhausen dan juga toko Porsche Factory di Zuffenhausen dan Weissach. Untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa sepatu ini baru bisa dipesan tanggal 14 dan 24 September di website Puma.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya